Berita Terbaru:
Home » » MENCINTAI KARENA ALLAH

MENCINTAI KARENA ALLAH

Written By Anonymous on Tuesday, March 26, 2013 | 18:00


Amira, adalah seorang gadis berumur 23 tahun yang baru lulus kuliah di Kuala Lumpur Malaysia tahun lalu. Kini ia sedang mencari pekerjaan yang berhubungan dengan kuliahnya yaitu jurusan akuntansi.

Ayahnya seorang pengusaha kaya berasal dari kota Semarang, sedangkan ibunya asli orang Malaysia tapi kini ia menetap di Semarang semenjak menikah dan mempunyai anak.

Setelah memasukan surat lamaran di beberapa perusahaan besar di Kota Kuala Lumpur, namun tidak satupun ada yang memanggilnya untuk interview, entah karena pendidikannya, entah karena belum ada pengalaman, entah karena dirinya seorang warga Indonesia, atau entah apa… yang pasti tak ada satu lamaranpun yang berhasil merekrutnya. Padahal prestasinya cukup membanggakan namun terkadang kepintarannya juga tidak menjamin, hanya orang beruntunglah pemenangnya.

Amira, prustasi dan kecewa sudah hamper setengah tahun pekerjaan belum kunjung juga.

Pada suatu sore hari, karena lapar Amira makan di restoran di pinggir jalan kota Kuala Lumpur yang indah dan bersih. Seorang waitress datang menghampirinya untuk mencatat pesanan makanan yang akan ia pesan, lalu waitress itu mencatatnya tak banyak yang dipesan Amira pada sore hari itu.

Dan tak lama makananpun datang, Amira tidak mau membiarkan makanan yang dipesannya dibiarkan begitu saja, lalu ia memakannya dengan lahap tanpa disadari ada yang memperhatikannya…

Lalu Amira menyadari bahwa ada yang sedang memperhatikannya, Amira menoleh ke arah yang memperhatikannya yaitu seorang pria yang sedang duduk sendiri tanpa ada yang menemaninya.

Kemudian pria itu tersenyum pada Amira, lalu Amira membalas senyuman pria itu dengan malu karena ia makan dengan lahapnya.

Amira melanjutkan makannya dan tidak selahap dan secepat yang tadi, ada rasa malu karena ada yang memperhatikannya.

Tiba-tiba hati Amira berdebar-debar ketika melihat pria itu tersenyum kembali padanya, begitu tampan dan senyumnya manis.

‘ apakah ini yang dinamakan cinta pada pandangan pertama ? ‘ tanya hati kecil Amira untuk dirinya sendiri.

‘ mungkin iya… ‘ jawab hati kecilnya.

Amira membalas senyuman pula pada pria itu.

Seorang waitress yang tadi membawa makanan padanya, kembali datang menghampiri Amira dengan membawa selembar kertas.

Mungkin bon tagihan biasa kalo selesai makan, bon tagihan datang untuk bayar. Fikir Amira. Tapi waitress itu berkata dengan bahasa melayu-nya yang khas. Dan memberikan kertas yang dibawanya kepada Amira bahwa kertas ini dari pria diseberang sana.

Ada rasa bungah dihatinya, berdebar-debar saat membaca tulisan dari pria itu.

‘ bolehkan aku kenal kamu ?...

senyuman kamu begitu indah, sungguh Allah telah memberikan keindahan pada seorang perempuan…. Dan tampak lebih indah dengan kerudung kamu….

Jika berkenan, kamu boleh menulis dikertas itu… ‘

By Rizal.

Setelah membaca tulisan dikertas itu, Amira tersenyum pada pria itu dan ia mendapatkan balasan senyuman dari pria.

Kemudian Amira menulis dikertas itu..

‘ boleh, aku juga ingin kenal.. dari bahasa kamu sepertinya kamu orang Indonesia.

Senang rasanya hatiku bertemu dengan kamu,

Hati ini bergetar saat melihat kamu, ini semua karena Allah… ‘

By Amira

Waitress itu membawa kertas yang sudah ditulis Amira untuk diberikan kepada pria itu. Dan setelah membaca tulisan Amira. Pria itu beranjak dari kursi yang didudukinya dan membuka dompet lalu memberikan beberapa lembar uang ringgit kepada waitress tersebut. Dan waitress tersenyum ucapkan terima kasih.

Pria itu mulai berjalan ke arah meja yang diduduki Amira, semakin dekat dan semakin dekat dan kini sudah ada didepannya, lalu memberikan senyuman pada Amira. Amira hanya terbelalak dengan apa yang ia liat seolah tak percaya, ternyata pria ini begitu berani mendekatinya.

Dengan sedikit tak percaya, ia ternyum pada pria itu.

“ Assalamu’alaikum…. “ sapa pria itu, Rizal.

“ Wa’alaikum salam…” jawab Amira

“ boleh saya duduk disini ?.. “

“ …. Boleh…” Amira jawab dengan terbata dan tak percaya

Lalu Rizal duduk diseberang kursi Amira dalam satu meja, lalu ia tersenyu kembali lalu ia berkata “ maaf, bila saya lancang mendekati Amira….”

“ Panggil saja Mira… “ Amira dengan senangnya

Kedua saling tersenyum malu, perasaan mereka sama, mereka bertemu secara sepontan dan tanpa disadari. Itulah Allah memberikan jalan kehidupan seseorang yang tidak disangka-sangka.

“ Saya suka dengan Mira,.. walaupun saya belum begitu kenal dengan Mira. Karena saya mempunyai cinta, untuk mencintai hanya karena Allah… “ aku Rizal.

“ Subhanallah,… itu semua karena Allah “ Amira tersenyum

“ Maukah Mira bekerja di tempat saya ?... sebagai staff di kantor perusahaan yang saya pimpin.. perusahaan kami bergerak dibidang kompeksi pakaian muslim “ tawaran Rizal.

Amira tersenyum dengan senangnya “ Alhamdulillah, saya sedang mencari pekerjaan,… aku mau “ jawab Amira dengan girang.

Lalu merekapun tersenyum bahagia. Amira diantarkan pulang kerumah neneknya di kota Kuala Lumpur oleh Rizal.

***

Hubungan mereka semakin dekat lalu seminggu berikutnya, mereka berdua pulang ke Jakarta.

Dan akhirnya Rizal melamar Amira di rumah kediaman ayahnya di kota Semarang. Keluarga Rizal diterima dengan baik.

“ Amira, sekarang aku melamarmu untuk menjadi istriku…

Dengan setulus hatiku yang paling dalam, aku mencintaimu, karena Allah… “ Rizal kepada Amira pada saat lamaran diucapkan.

Anggota keluarga dari kedua elah pihak mendoakan mereka, mudah-mudahan mereka diberkahi oleh Allah SWT. Amin.

***
(Oeh: Dede Damayanti)



Share this post :

Masukkan email untuk berlangganan:

Delivered by Angkringanwarta

 
Ayo kirim tulisanmu ke : angkringan123@gmail.com
Copyright © 2012. AngkringanWarta - All Rights Reserved
Powered by Angkringanwarta