JPO Masih Menganggur

UIN Jakarta, Angkringanwarta- Hampir setiap hari jalan raya arah Ciputat atau sebaliknya tak pernah sepi, keramaiannya bahkan acapkali mengakibatkan jalan di depan UIN Jakarta mengalami kemacetan pada pagi hari, dan sore hari. Berbeda dengan siang hari atau malam hari lalu-lalang kendaraan bermotor yang melaju dengan kecepatan yang cukup lumayan.

Hal ini, berakibat terhadap beberapa orang yang mengalami kesukaran untuk menyebrang, sebagaimana yang dirasakan oleh mahasiswa Syariah semester XI. Entah beberapa lama, ia hanya terdiam di pinggir jalan, setelah merasa yakin, ia perlahan melintas dengan tangan mengakat, seakan hendak memberikan tanda pada kendaraan.

Terkadang ada perasaan takut untuk melintas, meskipun di depan UIN Jakarta telah terdapat Zebra Cross. Tapi, seperti para pengendara kurang menyadarinya. kejadian itu, tak hanya menimpa pada Wafi saja, banyak orang-orang yang sangat membutuhkan fasilatas penyebrang yang lebih menyelamatkannya.

Dengan kebutuhan tersebut, akhirnya sebuah bangunan berupa Jempatan Penyebarangan Orang (JPO) telah hadir. Sebuah jembatan seakan menjawab kebutuhan meraka. Namun sayang, JPO itu terletak lumanyan jauh dari kampus UIN Jakarta, letaknya kira-kira berjarak mencapai setengah kilo.

Jaraknya yang lumayan jauh, membuat Wafi merasakan enggan untuk menggunakan JPO tersebut, walau ia menyadari dengan manfaat JPO tersebut. Ia mengukapkan alasanya "Malas untuk menggunakan fasilatas JPO, JPOnya salah tempat. Seharunya tempatnya berada di depan kampus. Dan seandainya ada di depan kampus, saya pasti menggunkan Jempatan tersebut."

Memang setelah jadinya JPO, JPO tersebut masih ngagur belum ada orang yang menggunakan jasa dari JPO, jikapun ada yang menggunakan fasilatas tersebut, sifatnya masih bisa dihitung dengan jari. Dan hanya satu yang membuat ramai JPO itu, yakni lampu-lampu yang menghiasi papan reklame. (Dede Supriyatna)