Oleh Syaiful Ari*
Mungkin kekeuatan hati selalu terbatasi
Akan kekuatan waktu yang tak mampu dihalau
Sebab ia berputar terlalu jujur pada jalur
Yang termaktub dan menghancurkan janji
Aku tersungkur dan kuyup pada galau
Aku bersyukur pada jemari yang menghalau
Cahaya mata dan nurani yang hampir tanpa arti
Menemui kembali pada sumpeknya mimpi
Sahaya mohon makbul pada rendahnya diri
Demi seutas janji yang belum ditepati
Agar lapang dada ini
Hancurkan dindingdinding pengap yang kukutuki
Ingin aku menjawab pertanyaan liar
Yang hambur di seluruh urat
Musnahkan sukar yang mekar
Leburkan pasti menuju sekat
Biar kulalui jeda itu
meski harus membatu dan menunggu
lafazku sungguh-sungguh
dan kau famahi detak itu
Antara kita tak harus sekat
Antara kita tak mesti dekat
Ada jarak yang tak berjarak
Dan kita selalu terikat
Ciputat, 27 Oktober 2009
*Penulis penyuka pengiat teater
+ komentar + 1 komentar
ehem..mana komennya yaa...wwkwkkw