Penurunan harga beras sendiri, sudah dimulai semenjak awal Februari dan kemungkinan semakin turun hingga bulan April, kata Feriyanto, penjual beras di pasar Kemiri, Beji, Depok. Para penjual Beras, di pasar kemiri Kelurahan Kemiri Muka, kecamatan Beji, Depok mulai menurunkan harga beras kisaran Rp200 hingga Rp 300 per kilogram (Kg).
Untuk beras kualitas rendah (beras pera) yang dulu menjadi favorit masyakat pada umumnya, kini tidak laku di pasaran. Masyarakat lebih memilih beralih ke beras kualitas sedang. Hal tersebut dikarenakan harga beras kualitas sedang yang mulanya mencapai Rp 7800/Kg kini menjadi Rp 7500/Kg, sedangkan harga beras kualitas rendah hanya Rp 6000/Kg dari Rp 6200/Kg. Untuk harga beras paling mahal atau kualitas tinggi berharga Rp 8500 sampai Rp 8600/Kg. “
Turunnya harga beras di pasar belum diikuti dengan beberapa pedagang klontong yang menjual kebutuhan pokok. Beberapa warung di sekitar UIN Jakarta masih menggunakan harga yang lama.
Sebagaimana warung Agen Toko Najwa Lubis, ia menjual beras dengan 3 jenis, ia mengambil beras dari pasar Kebayoran lama, ungkap Hernadi Siregar dan Wildan Siregar saat ditemui Angkringanwarta, (20/2), selepas adzan Isya di tokonya. Tiga jenis beras yang mereka jual, yakni Beras Cap Jeruk per liter Rp 8.000,-, Beras Pedruk per liter Rp 7.500,- Beras Slyp Super per liter Rp 6.800,-.
Sedangkan Toko Pak Edi yang terletak di Jln. Ir. H. Djuanda yang bertempat tak jauh dari Kampus UIN Jakarta. Edi menjual beras dengan jenis beras pera dengan harga per liter Rp 6.500,- Stok barang dibeli dari pasar Ciputat. (Wafi dan Iqbal)
+ komentar + 2 komentar
wah mantap nie gan blog nya,,,sukses ya,,,,
terimakasih. salam balik gan