"Terus-terus, sudah," teriak seorang anak yang masih menggunakan pakaian mengaji. Anak itu, kembali berteriak "1, 2, 3," layanganpun dilepas seorang yang masih menggunakan seragam sekolah.
Lalu dengan cekatan, ia ulur benang dan sesekali menariknya kemudian mengulurnya kembali. Angin hantam badan layangan dan membawa layangan berada di langit biru.
"Ulur terus," ungkapnya setelah merasa sukses membantu proses terbangnya layangan. Layangan pun terus terbang meninggi hingga sama dengan bangunan-bangunan kokoh yang menjulang ke atas. Sebuah bangunan yang masih terlihat begitu jelas oleh mereka. Sedangkan temannya yang lain hanya menggunakan pakaian dalam, tangannya sibuk mengumpulkan barang-barang yang masih bisa dijual dari puing-puing bangunan.
Mereka memilih tempat yang terbebas dari puing-puing bangunan sebagai pijakan, tempat mereka bermain dikelilingi puing-puing reruntuhan bangunan. Batu bata berserakan di sekitar mereka akibat dihantam oleh buldozer yang dilakukan Satpol PP.
Reruntuhan bangunan itu terdapat di Gandaria, Jakarta Selatan (Jaksel) kini tinggal sebuah kenangan yang mana sebelumnya, mereka asik berkumpul dan memilih tempat bermain. (Dede, Foto Iqbal)
Terbang Terus, Terus Terbang
Written By angkringanwarta.com on Friday, February 17, 2012 | 07:45
Label:
Warta
+ komentar + 1 komentar
jadi kaangen Jakarta. dengan segala kelebihan dan kekuarangnya. jakarta akan menjadi tempat yang aku rindukan