![]() |
Ibu Ira dan dagangannya di samping tempat wisuda ke 86 UIN Jakarta |
Mendulang Berkah. Mungkin kata ini tepat untuk melukiskan tiap Wisuda di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta diadakan. Tak terkecuali wisuda kali ini (14/7). Dari hulu ke hilir, para pedagang kaki lima bejejer. Hingga penjual bunga seolah menambah suasana meriah prosesi wisuda.
“Saya sudah sering ikut jualan, Mas. ketika ada wisudaan begini, ini mungkin kelima kalinya,” tutur Ibu Ira.
Perempuan paru baya itupun menjajakan aneka makanana. Mulai lontong, gorengan hingga pecel. Ia pun mendapatkan tempat yang cukup strategis. Tepat di depan Aula Madya yang menjadi tempat lalu lintas para pengunjung berlalu lintas.
“Lumayan untuk nambah penghasilan,” imbuhnya ceria.
Meski dalam kondisi kurang sehat, namun dia tidak mau
melewatkan kesempatan mendulang berkah.“Tak apalah, demi anak yang sedang
kenaikan kelas, tak apalah,” tambahnya, sedikit curhat
Lain halnya dengan Nani Khurul Jannah. Perempuan yang
tercatat aktif sebagai mahasiswa di Fakultas Psikologi itu bersama temannya, Mella,
Santi dan Rika mengadu keberuntungan dengan berjualan es, pernak-pernik dan
pakaian selama wisuda.
“Pernak-pernik ini buah kerajinan tangan sendiri, sebagian
pasarkan dari orang,” terang Nani. Kita juga menjual es dan
pakaian,” begitu dia menerangkan.
![]() |
Pernak-pernik yang dibikin dua mahasiswa kreatif, Nani dan Santi |
Menurut
paparan perempuan berkacamata ini, hasil dari penjualan selama wisuda ternyata cukup menjanjikan. Terbilang besar sekadar tamabahan untuk uang jajan mereka sebagai mahasiswa.
"Antara
seratus lima puluh ribuan, sementara modal cukup sekitar lima puluh ribuan. Itu dari penjualan es saja, belum yang lain," tutupnya.
![]() |
Seorang mahasiswi kreatif yang sedang berjualan es. |
Meriah wisuda memang selalu punya arti berbeda. Terlebih bagi
mereka yang memiliki jiwa usaha. Mau tua atau muda, toh sama-sama utung juga.
Betul tidak?
Oleh: Abdullah Nuri kontributor angkringanwarta.com
(Red/Dedik)