
Sambil sesekali menghisap rokok dan menyeruput kopi hitam, pria bertubuh tinggi untuk ukuran orang Asia, dengan rambutnya hampir menyentuh bokong menuturkan, musik itu adalah pemersatu, suasana kembali hening. "Iya, musik adalah penyatu, bagaimana hanya dengan biola Soepratman bisa menyatukan Indonesia,"tegasnya.
Dia bercerita, saat itu, tanggal 28 Oktober 1928, para pemuda berkumpul dan kondisi Indonesia masih pecah belah, Soepratman maju memperdengarkan lagu Indonesia Raya secara instrumental di depan peserta umum, itulah untuk pertama kalinya lagu ciptaannya dikumandangkan di depan umum.
Semua yang hadir terpukau mendengarnya. Dengan cepat lagu itu terkenal di kalangan pergerakan nasional. Apabila partai-partai politik mengadakan kongres, maka lagu Indonesia Raya selalu dinyanyikan. Lagu itu merupakan perwujudan rasa persatuan dan kehendak untuk merdeka.
Sampai sekarang, lanjutnya, "Bagi saya Soepratman salah satu inspirasi," lanjutnya, "Dan saya selalu berusaha bagaimana musik dapat menjadikan hidup menjadi lebih hidup."
Ini pernah dia alami, "Dulu saat, saya masih suka tampil di kafe-kafe, tiba-tiba datang seorang laki-laki bertubuh besar, tinggi, " lanjutnya, "Dia meminta saya untuk terus memainkan gitar, setiap selesai menyanyikan satu lagu, sampai akhirnya lelaki itu tertidur," ceritanya.
Dan saat terbangun, Dia bercerita, "Gara-gara saya mendengarkan musik kamu, saya tidak jadi membunuh orang," ujarnya sambil memperlihatkan sebuah pistol. (Dede)