Ditunjuknya Politisi Demokrat (PD) Roy Suryo sebagai Menteri
Pemuda dan Olahraga (Menpora) menggantikan Andi Mallarangeng yang mundur dari
jabatannya membuat Pakar Hukum Tata Negara, Yusril Ihza Mahendra berkicau sinis.
Melalui akun twitter pribadinya @Yusrilihza_Mhd menanggapi
keputusan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang menetapkan Roy Suryo
sebagai Menpora. Sedikitnya ada 10 kicauan sinis Yusril mengomentari Roy Suryo.
Pada kicauan pertama, Yusril menyatakan heran dengan
pertimbangan SBY yang menetapkan Roy Suryo sebagai pengganti Andi Alfian
Mallarangeng yang mengundurkan diri dari kursi Menpora.
Dalam kicauannya Yusril menulis, "SBY itu kalo milih pejabat, sering
membuat saya tercengang dan heran. Kebanyakan tdk sesuai keahlian, pengalaman
dan kemampuan," tulis Yusril Jum'at (11/1).
Kicauan kedua, Yuszil mengaku pernah dua kali membantu SBY
untuk menyeleksi calon kabinet presiden.
"Saya pengalaman
2X bantu SBY pilih calon menteri. Pertama th 2004 dan kedua Resuffle Kabinet di
Istana Yogya 2006," ujar Yusril.
Lanjutnya, di kicauan ketiganya Yusril mengaku, dalam
mengangkat dan memberhentikan para menteri, keputusan SBY sangat dipengaruhi
kadar loyalitas seseorang.
"Pertimbangan SBY pilih calon pejabat sangat subyektif
dan dipengaruhi usul orang2 sekitar.Dukungan politik dan loyalitas jd ukuran
prtma," tulis Yusril.
Di kicauannya yang keempat yusril menulis, SBY memiliki hak
sepenuhnya dalam mengangkat atau memberhentikan menteri.
"Pilih pejabat ada kalanya memang hak prerogatif
Presiden yg tdk dapat dibantah. Prinsipnya Presiden bisa angkat siapa saja yg
dia mau," terang Yusril.
Namun bagi Mantan Ketua Umum Partai Bulan Bintang, bila SBY
salah dalam memilih dan menentukan menteri, hal itu akan berdampak pada citra
dan kinerja pemerintahan.
"Tapi kalau salah pilih, akan berdampak pd kinerja
Presiden dn jg pd bangsa. Banyak energi terbuang krnai pejbt tdk cakap dan
ngawur," ketus Yusril dalam kicauan ke 5.
Ada indikasi ketidaktepatan SBY dalam mengangkat Roy Suryo
ini sebagai Menpoa, ungkap Yusril di kicauan ke 6.
"Menteri2 justru hrs ringankan tugas Presiden. Menteri
tdk cakap, ngawur dan kontroversial justru bikin repot dan turunkan wibawa
Presiden," tukas Yusril.
Yusril menilai, Roy Suryo tidak memiliki kemampuan mumpuni
untuk menyelesaikan masalah krusial di lingkungan Kemenpora dan menganggap dagelan
menteri dan presiden “goblok”.
"Kesan rakyat, kalo menteri goblok, yg ngangkat lebih
goblok lagi. Negara jd dagelan, main goblok2an tiaphari. Energi dan waktu
terbuang," lanjut kicau Yusril di bagian ke 7.
SBY seharusnya dapat memilih orang yang mengetahui masalah
di Kemenpora dan dapat bertindak cekatan dan cerdas, dalam kicauan Yusril
selanjutnya.
"Negara ini
perlu Presiden dan pejabat cerdas, tahu masalah, bertindak cepat dn
tepat.Komitmen pd negara dn integritas pribadi hrs tinggi," jelas Yusril
selanjutnya.
Kemudian Yusril mengingatkan SBY untuk tidak menggunakan
eksperimen dalam mengambil keputusan.
"Negara gak bisa
diurus dg cara main2 dan coba2. Kasihan bangsa dan rakyat. Potensi sangat
besar, jangan salah kekola dan main2," tegas Yusril di kicauan ke 9.
Di akhir kicauannya, Yusril berharap agar SBY dapat
mengoptimalkan sisa waktu masa pemerintahannya untuk bekerja lebih serius.
"Tinggal 1 th
lbh SBY memerintah. Jangan pemerintahannya berakhir dengan "su'ul
khotimah" atau akhir yg buruk. Sayang bangsa dn negara ini," tutup
Yusril dalam kicauannya.
(Ahmad)