pekat jiwa menikam keheningan kalbu
tajam nya mengikis keyakinan adap ku
hayalan semu seakan tak ingin berlalu
batin mengharap ...
hati pun merindu....
kehendak mencapai cakrawala kalbu
akal berangan pikiran memburu
tangan ber ayun kaki ku melangkah
menuju kodrat sejati kalbu ku
tiada hidayah pasti kan kalah
jiwa merana ..
nafsu pun berjaya..
membalut tawa mengundang duka
menjauh kn pahala memungut beribu dosa..
hilang lah cahaya sirna lah hidayah
bak jiwa yang kalah di jajah
oleh nafsu dan angkara...
"Ranting-Ranting Menunai Kodrat Nya"
Ranting-Ranting Jatuh Menunai Kodratnya Ke Bumi
Terhempas Angin Lemah Terkulai.
Ratapan Daun-Daun Terdengar... Begitu Nyata
Dahan-Dahan Pun Tak Sanggup Menahan,
Seakan Terlihat Tak Berdaya
Dengan Lirih Batang Pun Berbisik
Begitu Sendu nya
Ini Nyata Dan ini Bukan Dusta
Burung-Burung Hinggap Begitu Ramah
Sembari Berkicau Seraya Berkata
Kita Bagai Kan Saudara
Sangat Indah Begitu Mesra
Tak Ingin Ada Dusta Atau Sumpah Serapa
"Tuk Mu Sanak...!!"
Di langit.. Meyimpan sejuta Perkara Alam Keindahan
Keagungan nya tinggi Di Hiasi Beraneka Permata
Akan kah Kau Gapai Itu....?
Sanggup kah Kau Capai Itu...?
Sedang Kan..!!
Dari Bumi Awal Kaki Mu Melangkah
Meningglkan Jejak Kaki di Bawah Pepohonan Rindang
Akan kAh kau lupa Kan Itu..?
Akan KAh Kau Hancur kan Itu...?
Sanggup Kah Kau menyaksikan Nya ?
Waktu kan trus Berjalan
Tiada Pernah Tuk Menoleh
Tak Kan Pernah Menunggu.
Tapi Waktu Lah Yang Kan Menuntun
Dalam Mengambil Kebahagian
Seakan-Akan Waktu Bisa Bicara
Di Setiap Pilihan, Saran, Serta Petuah,,,
Gemetar///,,,, malam dan siang pastikan berlalu
Di sana terlihat jelas kekuasaan NYa...
Kaki layu seakan-akan terlihat membisu,,
Dalam kesalah dan rasa malu..
Genderang perang bertabu membahana
Hati takluk hasrat pun melangka
Nurani membeku laksana salju
Batin merintih tak jua kuasa berlari
Dimanakah jiwa akan berteduh
Dari pertanda ini semua..
Tiada akan pernah berucap pasrah
Walau nyawa akan tersiksa,
Di dera dosa dan rasa bersalah