Perempuan berusia 37 tahun ini menambahkan, harus mengurangi
belanja hariannya. Soalnya, kalau tidak, lanjut Sri, uang belanja untuk
seminggu bisa habis dalam dua hari. “Mesti diatur belanjanya, belinya saja
mesti dikurangi. Kalau enggak bisa tekor,” imbuhnya.
Berkurangnya para pembeli turut mempengaruhi penjualan
bawang putih. Para pedagang terpaksa menyimpan barang jualanya lantaran tak
habis dijual. Sebagaimana diketahui sejak sepakan ini harga bawang putih terus
melonjak. Saat ini, harga bawang putih mendekati Rp 40.000 per kilogram.
Kenaikan harga bawang putih sudah terjadi sejak sepekan lalu.
"Harga bawang putih sekarang makin mahal, sudah
seminggu ini harga terus naik. Dari harga yang asalnya Rp 28.000 per kilo,
sekarang sudah di harga Rp 38.000 per kilo," ujar Halimah (50), pedagang
sayuran di Pasar Ciputat, Sabtu (9/3/2013).
Ia mengaku tak mengetahui penyebab naiknya harga bawang
putih hanya dalam kurun beberapa hari. Menurutnya, naiknya harga bawang putih
sudah terjadi sejak di tangan pedagang besar dan pemasok pasar. "Ini
namanya bukan kenaikan harga lagi, tapi sudah ganti harga. Saya tidak tahu
pasti penyebabnya karena sudah naik sejak dari bos-bosnya," ujarnya.
Selain bawang putih, lanjutnya, harga bawang merah juga
mengalami kenaikan. Kisaran harga bawang merah di Pasar Ciputat sebesar Rp
36.000 per kilogram. Semula harga bawang merah tidak jauh berbeda dengan bawang
putih di harga Rp 28.000 per kilogram. “Saya yakin, hingga akhir bulan ini harga
bawang akan terus mengalami kenaikan,” cetusnya.
Hal serupa juga dirasakan sesama pedanggang sayuran lainnya.
Nana Sutarna (45) mengaku kebingungan
harus menjual berapa. “Kalau mahal nanti tidak ada yang beli, tapi jika
diturunkan bisa rugi dong,” katanya.
Selain harganya yang mahal, ia juga mengaku kesulitan
mendapat pasokan bawang. Bawang impor pun kini sulit ditemukan, ditambah
produksi bawang dalam negeri yang sedikit.
"Pasokan bawang produksi dalam negeri memang sedikit.
Namun, ada bawang import. Tapi sekarang bawang luar juga susah. Jadi para pedagang
di sini kekurangan pasokan bawang," kata Nana. (Jong)