Berita Terbaru:
Home » , » Kumpulan Puisi Garry Jhonni Vebrian

Kumpulan Puisi Garry Jhonni Vebrian

Written By angkringanwarta.com on Sunday, February 23, 2014 | 12:56

Balada Malam ; Di Bagian Jakarta

Di bagian Jakarta itu seperti surga yang baru saja direnovasi, tapi bukan untuk tempat pulang….

Di bagian Jakarta itu banyak kata yang aku dengar bercampur dengan berahi, tapi tidak untuk malam ini, "it's beautiful" katanya....

Di bagian Jakarta itu sama-sama adil, ada yang diberi sedih dan ada yang diberi bahagia....

Di bagian Jakarta itu aku dipeluk dingin dan kopi, semoga "aku" yang lainnya dipeluk kekasihnya yang menggemaskan...

Di bagian Jakarta itu aku dipeluk beer dan lampu kelap-kelip, semoga “aku” yang lainnya dipeluk anak dan istrinya….

Di bagian Jakarta itu aku sedang merencanakan liburan esok pagi, semoga “aku” yang lainnya sedang merencanakan esok untuk makan satu kali….

Dan… Di bagian Jakarta itu dingin mengucapkan selamat istirahat bagi para jomblo yang rentan cinta dan rindu....

                                                                                                                          Ciledug, 15 Mei 2013


Maafkan Ayah mu nak......

Aku tak lagi mampu berdiri dan berlari
Kaki dan tulang tak seperti dulu lagi
Seperti gatot koco yang kokoh dan berani

Seperti induk burung mencari ranting di pepohonan
Untuk hendak dibuatkan sarang yang ingin dikerami
Dari pohon yang satu ke pohon yang lain
Dari hutan yang satu ke hutan yang lain
Hingga tak ada lagi hutan yang lebat dengan pepohonan
Akibat ulah manusia yang bertangan setan
Demi kepentingan perutnya atas nama menafkahi keluarga
Hingga sayap-sayap burung layu untuk kembali mengepakkan sayapnya

Aku tahu kamu ingin menjadi seorang sarjana
Aku tahu kamu ingin mengangkat derajat keluarga
Melalui ilmu pengetahuan yang didapat di kawah candradhimuka
Atau anggap saja pendidikan itu tidak penting dan hanya menghamburkan uang
Toh banyak orang pintar disana ternyata memukul dan mencaci demi pendidikan
Atau kau terus mempertahankan keinginanan mu itu?
Atau kau terus mempertahankan bahwa pendidikan tidak seperti itu
Atau dengan kamu berpendidikan kamu akan meyakinkan bahwa ternyata pendidikan tidak penting


Atau aku suruh saja kamu mencari uang untuk menjadi kuli
Yang penting kamu bisa makan tiga kali sehari
Tak usah lagi kau berfikir untuk berbagi
Walau aku harus meneteskan air mata ketika keringat kamu bercucuran
Walau kau harus merelakan pahala-pahala kontan saling berbagi hilang
Tapi percayalah do'a selalu kupanjatkan setiap langkah yang kau jalankan

Maafkan ayah mu nak yang tak mampu lagi membiayai mu ke sekolah yang lebih tinggi.....


                                                                                                            Ciledug, 27 April 2011


"Mata, Cahaya, dan Cita"

Mata diciptakan untuk melihat keindahan dunia ini
Kemudian sampai ke otak dan hati
untuk kemudian difiltrasi untuk sesuatu yang dikhendaki

Memang cakrawala ini sangat luas
tapi dunia ini pun sudah menjadi buas

Tak sampai hati kalau aku ikut ke dalamnya
Tak sampai hati kalau aku harus sikut sini dan sikut sana
Untuk sebuah kebutuhan perut dan ambisi

Aku tak lagi melihat kejujuran di Kawah Candradimuka
Sehingga yang sampai ke otak dan hati bukanlah cahaya Mu
Karena cahaya Mu tidak akan pernah masuk ke dalam jiwa yang lalai

Apakah aku harus menutup mata??
Sehingga aku harus melewati begitu saja keindahan dunia ini yang fana


Tuhan...
Ajarkan aku melihat dengan penciptaan Mu
Ajarkan aku melihat batu, bunga, matahari, dan sungai
Sehingga aku tahu apa sebenarnya maksud dari perkataan Mu "Iqra"

Tuhan...
Izinkan mata ini untuk melihat kekasih Mu
Agar aku merasakan kesabaran master piece Mu itu


                                                   Ciledug, 9 Februari 2011






Share this post :

Masukkan email untuk berlangganan:

Delivered by Angkringanwarta

 
Ayo kirim tulisanmu ke : angkringan123@gmail.com
Copyright © 2012. AngkringanWarta - All Rights Reserved
Powered by Angkringanwarta