Berita Terbaru:
Home » » Nasi Kucing, Pak BB

Nasi Kucing, Pak BB

Written By angkringanwarta.com on Saturday, September 03, 2011 | 07:08

Oleh Dede Supriyatna


Nasi kucing berada di dalam kotak, dan saat kita masuki sebuah kotak yang di depannya dibiarkan ngablak sebagai pintu masuk, namun agak terhalang sedikit oleh keberadaan gerbok, gerobak yang dijadikan sebagai tempat untuk menjajakan segala makanan, begitu pula dengan minuman.

Dan tatkala kita memasuki kotak dengan ukuran tak terlalalu luas, hanya berukuran berkisar 2x3M, kotak yang diterangi lampu 5Wath saja, telah membuat tempat itu agak remang. Dalam kotak tersebut telah dipadati dengan 4 meja dengan ukuran panjang kakinya satu jengkal orang dewasa, meja itu biasanya digunakan untuk meletakan hidangan yang sedang dinikmati para pembeli. Dari ke 4 meja itu diposisikan 2 baris sejajar, setiap barisnya terdiri dari 2 meja.

Tak hanya hanya keberadaan meja itu saja, dalam kotak tersebut juga telah terdapat tikar yang digunakan sebagai alas bagai mereka yang sedang menikmati hidangan, adapun hidangan yang dapat tak dinikmati, yakni tak begitu jauh berbeda dengan warung angkringan yang lainya. Sebagaimana halnya hidangan yang selalu terdapat di warung angkringan, yakni nasi kucing.

Di tempat itu juga terdapat nasi kucing, namun untuk Nasi Kucing itu sendiri terdapat tambahan kata-kata sehingga untuk penyebutannya menjadi “Nasi Kucing, Pak BB” ungkapan itu tertera di sebuah papan yang berukuran sesuai dengan tulisan itu. Letak papan itu yang ujungnya di tempelkan pada dinding sehingga membentuk seperti orang kipasnya tukang sate, cuma diletakan di atas dengan tinggi sejajar dengan tingginya gerobak.

Penambahan kata-kata Pak BB pada menu Nasi Kucing terasa istemewa, selain sebuah minuman yang masih Jarang terdapat di warung angkringan yang berada di Jakarta, sebuah hidang itu bernama “Wedang Tape Ketan,” yang nama wedang tersebut sengaja tertulis sendiri menempel di atas samping depan gerobak, dengan deretan huruf yang tertera pada sebuah spanduk.

Selain kedua menu tadi, menu-menu yang lain pun dapat dinikmati seperti halnya kopi hitam, wedang jahe baik tanpa susu, maupun ditambah. Sambil menikmati hidangan kita pun dapat duduk santai di dalamnya, meskipun tak dapat menikmati langit secara langsung karena kotak itu tertutup atap.

Meskipun atapnya tertutup, namun suasana yang cukup santai, dan yang terpenting tak perlu banyak uang untuk menikmatinya suasana tersebut. Kita tinggal duduk santai, dan jika mengalami kepusingan dalam hidangan apa yang hendak dinikmati itu, hal itu bisa teratasi dengan melihat sebuah spanduk besar yang menempal pada dinding belakang, pada spanduk tersebut telah tertulis nama-nama menu yang siap untuk dihidangkan.

Semua hidangan itu terdapat di Angkringan yang terletak di Pondok Cabe, lebih tepanya, yakni Jalan Bukit Cirendeu, No.29, Pisangan, ciputat Timur. Dan untuk menuju kesana anda cukup melintasi jalan aternatif yang menghubungkan Pondok Cabe dan Kampus UIN Jakarta. Tempatnya tak jauh dari pertigaan jalan utama pondok cabe.




Share this post :

Masukkan email untuk berlangganan:

Delivered by Angkringanwarta

 
Ayo kirim tulisanmu ke : angkringan123@gmail.com
Copyright © 2012. AngkringanWarta - All Rights Reserved
Powered by Angkringanwarta