UIN Jakarta, Kampus II, Angkringanwarta,-"Antara percaya atau enggak, saya sendiri awalnya kurang percaya, tapi kenyataanya seperti itu." hal itu diungkapkan oleh Umar Agifari yang sekarang kebetulan menjabat sebagai ketua Komunitas Mahasiswa Jakarta (Kamjak).
Umar yang berasal dari asli Betawi, barembuat ikal kembali menceritakan perihal kejadian yang menimpanya dan teman-teman, waktu itu, saat kami baru saja datanga ke Istana Merdeka, Jakarta. Kami datang dengan rombongan beberapa bus guna aksi perihal kebijakan Presiden Indonesia, sekaligus memperingati hari sumpah pemuda.
Dalam memperingati sumpah pemuda, kami berniat untuk melakukan aksi selama tiga hari, dan setiba di sana, ada beberapa orang menggunakan pakaian serba hitam, orang itu mengatakan "Nanti dulu, kasian mereka baru sampai" hal itu, ia ungkapkan ketika salah seorang polisi mengatakan "Sekarang saja".
Dan tak lama berselang akhirnya secara tiba-tiba hujan deras mengguyur kawasan tersebut, maka masa pun bergi meninggalkan dan aksi selama tiga hari gagal. Seusai menciritakannya, mahasiswa fisip ini kembali menegaskan antar percaya atau tidak, saat menjawab Pemimpin punya pawang.
Berbicara tentang pawang, memang sudah tak asing lagi ditelinga kita, mereka para pawang dengan kemampuan yang berbeda-beda dari pawang binatang sehingga mampu menjinakan binatang buas, dan ada juga pawang hujan, pawang hujan ini orang yang mampu mendatangkan hujan dan juga memindahkan hujan.
Pawang hujanpun telah berada di Istana Merdeka, maka hujanpun turun dengan amat deras. Memang ini terkesan aneh, dan terserah mau percaya atau tidak, saat itu setelah kami meninggalkan tempat tersebut dan tak jauh dari Istana Merdeka hujan tak begitu deras dan sangat berbeda. Jadi bisa dikatakan hujan itu hanya untuk di depan istana agar tak terjadi demo, ungkapanya (10/11).
Pemimpin Punya Pawang
Written By angkringanwarta.com on Friday, November 18, 2011 | 15:14
Label:
Warta