Air adalah kehidupan. Hal itu tidak dapat dipungkiri lagi karena setiap sendi kehidupan
makhluk hidup di bumi baik hewan, tumbuhan, terlebih manusia membutuhkan air dalam
kehidupannya. Tubuh manusia sendiri terdiri dari 55% sampai 78% air.
Air di permukaan bumi diantaranya adalah sungai, danau dan mata air. Setiap sumber dapat dimanfaatkan bagi kehidupan manusia. Namun, apa yang kita lihat kini malah terjadi sebaliknya. Sumber air dipermukaan tak lagi dapat dijadikan sumber utama untuk memenuhi kebutuhan manusia. Air danau dan sungai kini telah tercemar berbagai macam polutan. Pesatnya perkembangan industri dan urbanisasi telah lama mengancam kelestarian air terlebih di kota-kota besar seperti Jakarta. Sebagian industri-industri besar telah membuang limbah sisa produksinya tanpa diolah terlebih dahulu ke sungai-sungai. Sedangkan rumah tangga ikut berperan karena sebagian besar masyarakat belum terarahkan dengan baik tentang pembuangan dan pengolahan sampah sehingga sebagian besar dari mereka membuang sampah atau limbah mereka ke sungai.
Pencemaran air berdampak luas, misalnya dapat meracuni sumber air minum, meracuni makanan hewan, ketidakseimbangan ekosistem sungai dan danau, dan pengrusakan hutan akibat hujan asam. Di badan air, sungai dan danau, nitrogen dan fosfat (dari kegiatan pertanian) telah menyebabkan pertumbuhan tanaman air yang diluar kendali (eutrofikasi berlebihan). Ledakan pertumbuhan ini menyebabkan oksigen, yang seharusnya digunakan bersama oleh seluruh hewan/tumbuhan air, menjadi berkurang. Ketika tanaman air tersebut mati, dekomposisi mereka menyedot lebih banyak oksigen. Sebagai akibatnya, ikan akan mati, dan aktivitas bakteri menurun.
Dampak pencemaran air pada umumnya dibagi atas 4 kelompok, yaitu:
1. Dampak terhadap kehidupan biota air
2. Dampak terhadap kualitas air tanah
3. Dampak terhadap kesehatan
4. Dampak terhadap estetika lingkungan
Kini tak ada lagi air sungai atau danau yang jernih, melainkan yang ada hanya air yang keruh, hitam pekat dan berbau menyengat. Air pun menjadi semakin langka akibat eksploitasi besar-besaran untuk keperluan industrialisasi dan konsumerisme. Air tak lagi menjadi barang yang dapat diperoleh dengan mudah. Air menjadi barang ekonomis yang diperjualbelikan oleh pihak swasta dengan tarif yang tak terjangkau oleh masyarakat berekonomi lemah.
Situ bungur merupakan salah satu situ yang berada di Tangerang Selatan. Keadaan situ ini tidak jauh berbeda dengan keadaan situ lainnya di Indonesia yang sudah tercemar. Rumah-rumah disekitar situ seluruhnya mengalirkan limbah ke situ bungur. Situ bungur tak lagi jernih terlebih tidak lagi memungkinkan untuk digunakan.
Atas dasar itulah Kelompok Mahasiswa Pecinta Lingkungan Hidup dan Kemanusiaan Kembara Insani Ibnu Batutah (KMPLHK RANITA) Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta berencana menggelar Sekolah Kader Lingkungan (SEKALI) yang melibatkan mahasiswa dan masyarakat sekitar Situ Bungur untuk membangun dan meningkatkan kesadaran akan pencemaran lingkungan terutama tentang pencemaran air dan usaha pelestarian lingkungan.
- NAMA KEGIATAN.
Kegiatan ini bernama : “SEKOLAH KADER LINGKUNGAN (SEKALI)” yaitu sebuah kegiatan dari Divisi Advokasi Lingkungan KMPLHK RANITA UIN JAKARTA
- TEMA KEGIATAN
SEKOLAH KADER LINGKUNGAN (SEKALI) mengambil tema: “ANTARA MATA AIR DAN AIR MATA”
- TUJUAN
1.) Mewujudkan masyarakat mahasiswa dan masyarakat sekitar situ bungur yang peduli akan keadaan lingkungan
2.) Mewujudkan masyarakat mahasiswa yang kritis akan persoalan – persoalan lingkungan
3.) Mengajak mahasiswa dan warga sekitar situ bungur untuk berpartisipasi dalam pelestarian situ bungur
4.) Membangkitkan semangat warga sekitar situ bungur untuk berpotensi melestarikan situ bungur
5.) Memperkuat dukungan mahasiswa terhadap gerakan lingkungan KMPLHK RANITAUIN JAKARTA
- PELAKSANA KEGIATAN
Acara ini diselenggarakan oleh Kelompok Mahasiswa Pecinta Lingkungan Hidup dan Kemanusiaan Kembara Insani Ibnu Batutah (KMPLHK RANITA) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta melalui kepanitiaan Sekolah Kader Lingkungan (SEKALI) 2011.
- OUTPUT
1.) Adanya mekanisme yang terarah dalam gerakan peduli lingkungan oleh mahasiswa
2.) Adanya dukungan mahasiswa terhadap kegiatan lingkungan KMPLHK RANITA
3.) Adanya peran serta masyarakat dalam menjaga dan melestarikan situ Bungur
- PESERTA dan PARTISIPAN
1. Keluarga besar KMPLHK RANITA
2. Mahasiswa/i UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
3. Masyarakat sekitar Situ Bungur
- WAKTU DAN TEMPAT PELAKSANAAN
SEKOLAH KADER LINGKUNGAN (SEKALI), akan dilaksanakan pada:
Hari/Tanggal: Sabtu-Minggu/ 26-27 November 2011
Tempat : Aula Madya Lantai 1- Situ Bungur
- MATERI DAN JADWAL KEGIATAN
1.) Materi Kegiatan
a.) Air
b.) Dampak Dari Pencemaran Air
c.) Keragaman Hayati
d.) Islam dan Lingkungan
e.) Jurnalistik Lingkungan
BIAYA PENDAFTARAN : Rp. 10.000
BIAYA PENDAFTARAN : Rp. 10.000