Berita Terbaru:
Home » » Pertarungan, Munculkan Kota Rembang

Pertarungan, Munculkan Kota Rembang

Written By angkringanwarta.com on Wednesday, November 09, 2011 | 03:10

Menjelang siang (8/11), tepatnya pukul 09.00 WIB, secara tiba-tiba sahabat menghubungi melalui SMS. Tak lama berselang, pada akhirnya acara pertemuanpun terjadi. Kami bertemu di kontrakanya, sebuah kontrakan yang terletak belakang masjid Fatullah UIN Jakarta.

Sebuah pertemuan dengan seorang sahabat laki-laki yang bernama Tijani, sosok yang berasal dari Rembang, dengan penampilan tak banyak berubah dari pertemuan terakhir sekitar dua tahun silam, saat ia masih kuliah di Yogyakarta. Tubuhnya yang agak tinggi dan kurus menyambut kedatangan saya.

Dari pertanyaan apa kabar hingga, hingga merambat ke mana-mana, tak luput ia bercerita tentang pernikahanya yang begitu mendadak. Obrolan di antara kami terus berlanjut hingga menjelang sore.

Di tengah-tengah obrolan, ia bercerita tentang sejarah kota Rembang, bagaimana kota itu terjadi, lalu dinamakan Rembang. Konon menurut cerita yang beredar, saat itu ada seorang pesiar dari Cina, bernama Dambo Awang, ia datang dengan menaiki sebuah kapal layar yang besar.

Seorang dari negera bambu, tiba di pesisir pantai lalu mencari orang yang sakti untuk diajak duel dengannya. singkat cerita, pada akhrinya ia bertemu dengan seseorang lalu beradu kesaktian terjadi.

Seorang itu, tak lain adalah Sunan Bonang. Dalam perkelahian yang terjadi Sunan Bonang mengutuk kapal tersebut agar tenggelam, dan Dampo tak tinggal diam, ia dengan kesatiannya juga menjaga agar kapal tersebut enggak jadi batu.

hal tersebut terus berulang-ulang. Lalu Sunan bonang mencoba menenggelamkan kapal tersebut, dan Dampo pun berujar "Ngambang". Sunan Bongan kembali berujar "Kerem, bahasa Indonesianya "Tenggelam." Lalu kembali dibalas oleh Dampo dengan "Kemambang" dalam bahasa Indonesianya "Ngambang"

Akhirnya dari pertarungan itu, kata "Kemambang" menjadi "Rembang," hal itu diakui oleh masyarakat sekitar Rembang, dan mereka akan melihatkan buktinya dengan adanya sebuah batu batu berbentuk layar yang cukup besar, dan orang-orang Rembang mengatakan Watu Layar (Batu Layar).

Selain itu, terdapat juga sebuah jangkar yang cukup besar, dengan besar hampir tiga meter lebih. Namun, meskipun demikian mengenai cerita teresebut masih belum bisa dibuktikan benar atau tidak mengenai duel tersebut.

Sedangkan akhir dari cerita yang beredar selain kemunculkan kota Rembang, orang Cina itu sendiri yang awal mulanya beragama Tionghoa berpindah menjadi agama Islam. (Dede Supriyatna)

Share this post :

Masukkan email untuk berlangganan:

Delivered by Angkringanwarta

 
Ayo kirim tulisanmu ke : angkringan123@gmail.com
Copyright © 2012. AngkringanWarta - All Rights Reserved
Powered by Angkringanwarta