Oleh Tia Agnes
JAKARTA- Ruangan seluas 100 meter persegi itu tampak sesak oleh belasan wartawan. Dari pintu masuk hanya ada ruang nonton televisi sekaligus menjadi ruang tamu bagi para tim Komisi Pemberantasan Korupsi. Ketika tim KPK dan wartawan tiba di Apartemen Puri Casablanca, istri dari calon wakil gubernur ini sedang menyetrika di ruang dapur.
"Hari ini kami didatangi tim dari KPK untuk verifikasi kekayaan harta saya, sama seperti calon-calon lainnya," ujar calon wakil gubernur dari jalur perseorangan Achmad Riza Patria Jumat (8/6).
Pertemuan yang tertutup selama sejam ini menghasilkan hasil verifikasi kekayaan cawagub Riza yang awalnya sebesar Rp 1,851 menjadi Rp 2,789 milliar. Rinciannya, harta tidak bergerak seperti apartemen yang sudah ditinggalinya sejak 12 tahun lalu yakni Rp 1,2 milliar.
Awalnya, berjumlah Rp 813,520 juta, jadi ada kenaikan Rp 386 juta. Untuk harta bergerak seperti 3 kendaraan pribadi senilai Rp 617 juta. Uang tunai dan deposito yakni Rp 332 juta.
Riza juga mempunyai piutang yang belum dimasukan dalam Laporan Kekayaan Penyelanggara Harta Negara atau LKPHN pada Maret 2012 lalu yaitu sebesar Rp 450 juta. Maka, harta kekayaannya ada peningkatan Rp 937 juta.
"Karena penilaian yang berdasarkan harga pasar apartemen tempat tinggal saya yang meningkat. Tapi masih tidak begitu besarlah dibandingkan kandidat lainnya," ujarnya.
Pria yang sehari-harinya menjadi konsultan publik ini sejak kecil mengakui pernah tinggal di pemukiman. Mulai dari kompleks Departemen Agama, Kodam Jaya, hingga di Matraman Jakarta Timur. Namun sejak menikah ia memutuskan tinggal di apartemen. Alasannya, setiap hari Jakarta macet dan ia butuh tinggal di tengah kota.
"Maka saya putuskan tinggal di Casablanca dari tahun 2000, apalagi dengan keamanan apartemen yang menjamin keluarganya," ujarnya.
Menurutnya, tinggal di apartemen tidak menjadikan seseorang individualis. "Kami saling tegur sapa juga dengan petugas dan tetangga, meski saya jadi satu-satunya kandidat yang tinggal di apartemen."
Ketika klarifikasi harta kekayaannya selesai, istrinya yang mengenakan jilbab keluar dari dapur. Begitu pun dengan ketiga putrinya keluar dari kamar masing-masing. Putri pertama Riza baru beranjak kelas 2 sekolah menengah tingkat pertama. Sedangkan yang kedua dan ketiga adalah kembar. Sang kakak bernama Kiara dan adiknya Hana.
Sementara itu, anggota tim KPK yang datang memverifikasi adalah tiga orang. Mereka adalah Eva, Untung, dan Mulyanto. Pihaknya menemukan aset tanah dari Riza yang seluas 500 meter persegi di Jati Padang Jakarta Selatan.
"Namun untuk tanah tersebut belum dimasukan ke daftar kekayaan karena surat resmi belum ada. Hanya ada perikatan perjanjian jual beli. Tapi sudah kami catat. Aset tambahan ini hanya jadi catatan saja," kata Eva.