Sajak-Sajak Ali Hasjmy
Written By angkringanwarta on Sunday, September 30, 2012 | 12:26
Lembah
Di lembah sunyi bujang terbaring
Dipukul ombak laut kenangan
Aduhai saying bunga kemuning
Tuan selalu terangan-angan
Kelanan menangis, berpangku guring
Badan terlentang di pantai cinta
Teringat dahulu duduk berdamping
Di bawah langit Tanah Mulia
Wahai kenangan terbanglah engkau
Biarkan daku tinggal seorang
Percuma mendampa masa yang lampau
Lepaslah daku maju ke sana
Di mana, sinar cerlang cemerlang
Serta bahgia caya bercaya
TANAH IBUKU
Di mana bumi berseri-seri
Ditumbuhi bunga kembang melati
Itulah dia Tanah Airku
Tetapi:
Di mana bumi bermandi duka
Dibasahi ‘irmata murba
Di situlah tempat tumpah darahku.
Di mana kayu berbuah ranum
Serta kesuma semerbak harum
Di sanalah badanku lahir ke dunia
Tetapi:
Di mana rakyat berwajah muram
Bercucur peluh siang dan malam
Di situlah pula daku berada
Di mana burung bersiul ramai
Ditingkah desau daun melambai
Itulah tanah pusaka ibuku
Tetapi:
Di mana ratapan berhiba-hiba
Seli sedan tangisan jelita
Di situlah tempat verdiam daku.
Di mana msuik berderu-deru
Serta nyanyian membuluh perindu
Di sanalah Ibuku duduk berhiba
Tetapi:
Di mana sinandung anak nelayan
Naik turun mengawan rewan
Di situlah Ibuku duduk gembira
(Pujangga Baru no peringatan thn 5 hal 30 dan 31 1933-1938-)
A. Hasjmy lahir di Aceh 28 Maret 1914 dan wafat pada 18 Januari 18 Januari 1998. Beliau adalah seorang sastrawan dan ulama berpengaruh dari tanah Melayu. Beberapa karya sastranya yang terkenal antara lain, Kisah Seorang Pengembara (1936), Dewi Fajar (1943) dll.
Related Posts :
Label:
Puisi