Dibalik kisah memilukan Diego Mendieta, pemain asal Paraguay yang merumput di Indonesia merupakan pribadi yang religius.
Iya, sebelum ajal menjemputnya, Mendieta menyempatkan diri untuk menuliskan sebuah doa di selembar kertas, yang kemudian diberi judul "Surat Diego Mendieta untuk Tuhan".
Surat itu, diakui pemilik akun Twiiter @wulansari_jav ditemukan dikamar kost Mendiata. "Kami temukan di kamar kostnya," kicau Wulansari.
@wulansari_jav yang menyebut dirinya sebagai pemilik PT Javindo Sari Tama dan Javindo Agency Management serta FIFA Player's Agent, yang pertama kali meramaikan jejaring sosial Twitter hari ini, Kamis (6/12).
Surat tersebut ditulis dalam Bahasa Spanyol, adapun isi surat tersebut:
"Dios mil gracias por todo.
Perdona mis pecados.
Te amo y te necesito.
Cubre con tu presioso manto.
Sagra do a mi amada familia.
Mis suenos.
Mi proyecto devida amis amigos.
Atodo aqueque te bus keynesesite que creaen ti."
Isi doa tersebut kurang lebih, ia berterima kasih kepada Tuhan atas semua yang diperolehnya saat ini. Ia juga meminta ampunan atas dosa-dosanya. Tak lupa, Diego Mendieta memohon perlindungan bagi keluarga dan orang-orang yang dicintainya.
Diberitakan sebelumnya, diusianya yang ke-32, Diego Mendieta menghembuskan napas terakhir. Ia meninggal di Rumah Sakit Dr Moewardi, Solo, Selasa (4/12/2012) dini hari, setelah dirawat beberapa hari.
Sejak November lalu, Mendieta dikabarkan telah mengalami gangguan kesehatan dan menjalani perawatan di sejumlah rumah sakit.
Ia pertama kali dirawat di RSI Yarsis Solo. Saat itu, ia didiagnosis menderita tifus dan dirawat hingga sepekan. Empat hari setelah pulang, ia kembali masuk rumah sakit. Kali ini, ia dirawat di PKU Muhammadiyah Solo. Setelah lima hari, penyakit Diego tak teridentifikasi. Ia dirujuk ke Rumah Sakit Moewardi dan dirawat di sana hingga mengembuskan napas terakhir.
Ironisnya ia meninggal saat gajinya belum lunas dibayarkan sehingga tak bisa pulang ke Paraguay. Padahal, saat sakit ia sangat ingin pulang menemui keluarganya termasuk satu istri dan tiga anaknya dan kalaupun meninggal di tanah kelahirannya.
Kekurangan gajinya baru dibayar lunas setelah ia meninggal sebesar Rp 131 juta. Dengan rincian 4 bulan gaji Rp 21 juta x 4 bulan, kekurangan dan DP kontrak Diego senilai Rp 47 juta dan Rp 50 juta untuk kepulangan ke Paraguay.