Berita Terbaru:
Home » » Diskusi Tongkrongan: "Bangsa-bangsa Budak"

Diskusi Tongkrongan: "Bangsa-bangsa Budak"

Written By angkringanwarta.com on Thursday, November 15, 2012 | 10:54



Salam silaturrahmi kami sampaikan, semoga kita senantiasa dalam lindungan Tuhan dan mendapatkan rahmat dan karunia-Nya dalam menjalankan aktifitas. Amin

Sehubung akan diadakannya diskusi publik, dengan tema “Bangsa-bangsa Budakyang diselenggarakan ANGKRINGAN WARTA, pada:

Hari/tanggal   : Jum'at, 16 November 2012
Waktu              : 19.00 WIB - selesai
Tempat            : ”Cafeloshophy” (depan kampus UMJ Ciputat)  

Berkaitan dengan itu, maka kami mengundang saudara/i untuk ikut serta demi sukses dan lancarnya kegiatan ini. Atas perhatian dan kerjasamanya kami ucapkan terimakasih.


TERM OF REFERANCE: Bangsa-Bangsa Budak

Sekapur Sirih: Dunia Kita Kini

"Kita semua harus menerima kenyataan, tapi menerima kenyataan saja adalah pekerjaan manusia yang tak mampu lagi berkembang. Karena manusia juga bisa membikin kenyataan-kenyataan baru. Kalau tak ada orang mau membikin kenyataan-kenyataan baru, maka “kemajuan” sebagai kata dan makna sepatutnya dihapuskan dari kamus umat manusia. (Minke, 436):Rumah Kaca: Pramoedya Ananta Toer.

Layaknya muara sungai, Indonesia adalah tempat yang strategis bagi bertemunya aliran-dan pusaran air. Ruang pembauran yang nyaman bagi arus-arus yang membawa segala pernik-pernik global. Termasuk ampas-ampas putaran ekonomi, ampas dialektika politik dan ampas usang kebudayaan dari segala penjuru dunia.

Globalisasi sebagai sebuah keniscayaan juga berperan dalam ekspansi ampas ke penjuru dunia. Segala bentuk dan model dari dunia maju yang sudah terbukti gagal atau kadaluarsa di ekspor ke dunia yang dikastakan tertinggal. Dari makanan junk food hingga medis kesehatan meminggirkan produk lokal.  Model ekonomi pasar bebas hingga demokrasi liberal berbungkus hak asasi manusia dibumbui  mitos pemanasan global. Boleh jadi barang yang sebenarnya sudah tidak layak pakai lagi. (Red/Kc. Bangsa Pemuja Ampas)

Suram Sepanjang jalan

Lantas bagai mana dengan dunia pendidikannya ? Sejarah pendidikan di Indonesia sampai saat ini tidak pernah terlepas dari sejarah panjang penindasan. Pendidikan yang sejatinya sebagai media untuk memajukan taraf berfikir rakyat sehingga mampu mengubah keadaan di sekitarnya, mampu menjawab problem-problem yang dihadapi baik dalam aspek social, ekonomi, politik maupun kebudayaan itu sendiri, kini tak dapat disandarkan sebagai tumpuan akan kemajuan budaya yang mampu menjamin terwujudnya tatanan masyarakat yang adil, sejahtera dan berdaulat. pendidikan kini hanya alat legitimasi pertumbuhan ekonomi  kapitalistik dengan dalil ayat-ayat; ramah investasi, efisiensi dan segunung fatwa liberalisasi dan kapitalisasi pendidikan tanpa malu di khutbahkan negara yang pada akhirnya menjadikan demokrasi sebagai logika konstitusi tentang pembangunan yang eksploitatif.

Budak di Kampung Sendiri

Terperosok dalam rimba hutang, hingga rimba korupsi. Orde reformasi yang hadir dengan menjelekkan periode sebelumnya tak ubahnya hanya sekadar mereformasi kegelapan. Hutang malah berjejal, demokrasi makin suram, korupsi telah mensublimasi ke berbagai bentuk dan akhirnya pendidikan hanya menjadi alat penopang semua rekayasa dan janji surga kesejahteraan berbentuk upah murah, Rakyat dipaksa mengabdikan dirinya tidak lagi untuk memerdekakan dirinya, melainkan hanya untuk menjadi alat pemuas nafsu kotor komprador ekonomi negeri ini -menjadi Budak di kampung sendiri- jadilah rakyat teralienasi dari realitasnya.  

ANGKRINGAN WARTA dan FKMU-UIN sebagai bagian dari anak negeri berupaya menawarkan sudut pandang zoom in – zoom out  terhadap hal ini. Sudut pandang zoom in menyangkut hakikat  keberadaan manusia dan perannya di dunia. Sedangkan zoom out menelaah peran negara sebagai tempat berinteraksinya mahluk (manusia). Tentunya sudut pandang ini menggunakan instrumen alat pandang berupa catatan sejarah bangsa.

Untuk menjawab wacana sudut pandang ini akan hadir secara lebih mendalam pada Diskusi Tongkrongan, Jumat 16 November 2012. Semoga sumbangsih ini bermanfaat.
Salam Perubahan....



Share this post :

Masukkan email untuk berlangganan:

Delivered by Angkringanwarta

 
Ayo kirim tulisanmu ke : angkringan123@gmail.com
Copyright © 2012. AngkringanWarta - All Rights Reserved
Powered by Angkringanwarta