Sebuah organisasi yang berorientasi akademik dan concern
terhadap International Studies di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,
International Studies Club (ISC), menggelar The 3rd Conference of International
Studies Club Diplomatic Course (ISCDC III) di Wisma Diklat Kopertais Wilayah 1
DKI Jakarta.
Acara yang berlangsung pada 22-23 Desember 2012 ini
mengusung tema “Enforcing and Empowering Equality of Human Rights for
Marginalized People”.
Andri Zainal, selaku ketua penyelenggara menyampaikan,
kegiatan ini sangat penting bagi anak muda yang berkeinginan menjadi diplomat. “Para
peserta ini diharapkan dapat mengambil pelajaran, pengalaman, dan praktek
langsung mengenai proses sidang umum Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB),” ujarnya,
Sabtu (22/12/12).
Lanjutnya, peserta juga belajar menjadi pengambil kebijakan dengan membuat
suatu resolusi sebagai hasil dari persidangan. Diplomatic course ini juga
menjadi satu kesempatan untuk mempelajari isu global, kepemimpinan, kemampuan
berbahasa Inggris, kemampuan berdiplomasi dan public speaking.
“Kegiatan ini persis seperti sidang PBB pada umumnya,” jelas
Andri.
Malam harinya peserta diajak untuk mengikuti Committee
Dinner and Cultural Night, yaitu sesi di mana peserta yang dipisah ke dalam dua
council yang berbeda, dipertemukan untuk menikmati dan berpartisipasi dalam
pergelaran kesenian sembari menikmati makanan khas Indonesia.
“Kegiatan ini akan memberikan kesempatan kepada semua
delegasi dan peserta untuk saling mengenal antara satu dan lainnya,” tambah
Andri.
Namun, Andry menyayangkan, antusias mahasiswa UIN saat ini
masih kurang dalam mengikuti International Studies Club Diplomatic Course yang
ketiga ini. Hal itu terlihat dari jumlah peserta yang hadir masih di dominasi
mahasiswa yang berasal dari luar UIN.