Berita Terbaru:
Home » » Kicauan Nazaruddin Seret Menpora, Lantas Bagaimana Nasib Anas dan Ibas?

Kicauan Nazaruddin Seret Menpora, Lantas Bagaimana Nasib Anas dan Ibas?

Written By angkringanwarta.com on Thursday, December 06, 2012 | 21:28


Setelah sekian lama mantan bendahara umum, M. Nazaruddin berkicau. Akhirnya, Komisi Pemberantasan Korupsi menetapakan Menpora Andi Mallarangeng sebagai tersangka dalam kasus dugaan korupsi proyek Hambalang.

Kicauan Nazaruddin yang selama ini dianggap sebagai pepepasan kosong mulai menunjukkan keampuhan. Dikatakan kuasa hukum Nazaruddin, Junimart Girsang, kicauan kliennya terbukti bukanlah pepesan kosong. "Bahwa apa yang dikatakan Nazaruddin bukanlah angin lalu dan semua terbukti," ujar Junimart, Kamis (6/12/2012).

Keterangan Nazaruddin di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi disebut sebagai keterangan yang benar. Semisal pertemuan dengan Andi Mallarangeng adalah perintah Anas Urbaningrum. "Semua sudah jelas tidak yang bohong," tegasnya.

Lantas bagaimana dengan kicauan kicauan Nazaruddin soal ketua umum Demokrat, Anas Urbaningrum dan belum lama ini, yakni putra mahkota Edhie Baskoro Yudhoyono atau biasa disapa Ibas. Akankah KPK akan kembali menetapkan dua petinggi Demokrat sebagai tersangka?

Sebagaimana diketahui, kicauan terpidana kasus suap Wisma Atlet, Nazaruddin terdengar di pengadilan Tipokor, saat dirinya menjadi saksi pengurusan anggaran Kemenpora dan Kemendikbud dengan terdakwa Angelina Sondakh atau Angie. Sidang di gelar di pengadilan Tipikor Jakarta, Kamis (29/11/2012).

Dalam kicauan tersebut, Nazaruddin mengaku, selama menjabat sebagai Bendahara Partai Demokrat, dirinya selalu melaporkan pengeluaran uang dari partainya ke Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Demokrat, Edhie Baskoro Yudhoyono.

“Selama jadi Bendahara umum Demokrat, saya laporkan setiap bulan pada ketua umum dan sekretaris umum, Mas Ibas. Saya laporkan semuanya secara detail,“ kata Nazarudin dalam kesaksiannya di pengadilan Tipikor, Jakarta, Kamis (29/11/2012).

Soal ocehan-ocehan Nazaruddin, pakar hukum Pidana UII Jogjakarta, Mudzakir mendesak KPK untuk menindak lanjutinya. "Ocehan Nazar jangan dikesampingkan. Itu penting, karena orang yang merasa terdzolimi ngomongnya akan jujur. Tidak ada musuh, tapi tidak mau masuk sendiri," papar Mudzakir, Sabtu (1/12/2012).

Padahal, lanjutnya, kicauan Nazaruddin merupakan sebenarnya ujian untuk KPK. Jika KPK takut lantaran ada embel-embel anak pejabat, maka penegakan hukum sudah tamat. Pasalnya, kata dia, tidak ada bedanya KPK dengan penegak hukum yang lainnya.

"KPK tengah diuji nyali, salah satu di antaranya ini. Saya kira itu penting. Justru kehadiran KPK untuk menghadapi situasi pelik ini. Kalau penyidik lain tidak berani, maka di situlah KPK harus berani. Pimpinan bisa, tentu saja komandannya bertanggungjawab. Kalau mereka mendiamkan, ya menurut saya buat apa ada KPK kalau ada pejabat-pejabat yang diduga korupsi, dibiarin," ujarnya. 



(Yatna/berkerja di media)


Share this post :

Masukkan email untuk berlangganan:

Delivered by Angkringanwarta

 
Ayo kirim tulisanmu ke : angkringan123@gmail.com
Copyright © 2012. AngkringanWarta - All Rights Reserved
Powered by Angkringanwarta