Presiden SBY akhirnya angkat bicara terkait kosongnya kursi
Menpora. Dia menegaskan, pengganti Andi Mallarangeng masih berasal dari
internal Demokrat. Maka dengan demikian, peluang bagi kader dari partai politik
selain Demokrat telah tertutup rapat.
Lantas siapa yang akan ditunjuk Presiden SBY sebagai Menpora
pengganti Andi? Hal tersebut masih
menjadi tanda tanya tersendiri. Pasalnya, Presiden SBY masing enggan
menyebutkan nama calon dari Menpora baru. “Saya akan mengumumkannya dalam waktu
dekat,” kata Presiden SBY di sela-sela kunjungan mendadak ke perkampungan
nelayan Tanjung Pasir, Kabupaten Tangerang, Jumat (4/1).
Adapun dari Demokrat sendiri, selama ini bermunculan
sejumlah tokoh kader yang digembor-gemborkan akan menduduki kursi Menpora baru.
Dari sejumlah tersebut, antara lain Wasekjen PD Ramadhan Pohan, Ketua Komisi X
DPR Agus Hermanto, Khotibul Umam.
Selain nama-nama tersebut, masih ada beberapa tokoh Demokrat
yang digadang-gadang berpeluang sebagai pengganti Andi, yakni Anggota Dewan
Pembina PD Hayono Isman, anggota Dewan Pembina PD Fauzi Bowo (Foke), dan Wakil
Ketua Umum PD Max Sopacua juga disebut masuk dalam bursa calon Menpora.
Namun, sepertinya bagi politisi Demokrat dengan umur tak
lagi muda akan kalah bersaing dengan politisi muda. Saoalnya, mengingat
Presiden SBY selama dua kepemerintahan, SBY lebih cenderung memilih politisi
yang masih muda, yakni Adhyaksa Daud dan juga Andi Mallarangeng.
Bahkan, Hayono Isman pernah menyatakan, orang yang mengisi
kursi itu harus muda. "Saya enggak bisa jadi menpora. Jabatan menpora itu
ditugaskan untuk politisi muda dan saya sudah tak muda lagi," ujar dia.
Dia menambahkan, salah satu faktor kursi menteri jatah
Partai Demokrat itu adalah muda. "Itu yang saya tahu dari dulu. Pak
Adhyaksa muda," imbuhnya.
Jika benar persoalan umur menjadi pertimbangan SBY, besar
kemungkinan akan menyisakan dua kandidat kuat yang akan menjadi Menteri
pengganti Andi, yakni Ramadhan Pohan dan Khotibul Umam.
Pasalnya, dari segi usia keduanya mempuanyai usia lebih muda
dibandingan dengan para pesaingnya. Namun, khusus untuk Foke sendiri, Presiden SBY enggan berjudi dengan
elektabilitas mantan Gubernur DKI. Soalnya, Foke disebut-sebut terlibat dalam
kasus Korupsi.
Untuk dua calon tersebut, baik Ramadhan Pohan dan Khatibul
Umam Wiranu merupakan dua kandidat kuat.
Mengenai calon kuat sebagai calon Menteri diakui Anggota Dewan Pembina, Ahmad
Mubarok.
"Khotibul itu orangnya Gus Dur yang ada di Demokrat
kalau Ramadhan pengalaman di luar negeri," ujarnya.
Dari latar belakang keduanya, mungkin ini yang menjadi
alasan kenapa Presiden SBY belum berani memutuskan siapa yang akan duduk
menjadi Menteri pengganti Andi. Namun,
jika meninjau latar belakang Khatibul Umam Wiranu lebih jauh akan terselip hal
yang menarik. Mengingat latar belakangnya yang merupakan orangnya Gus Dur.
Sebagaimana diketahui, hubungan antara Gus Dur dengan SBY
pernah mengalami beberapa dinamika yang kurang harmonis. Bahkan belum lama ini,
salah satu kader Demokrat, Sutan Bhatoegana sempat memanas dengan para pencinta
Gus Dur. Politisi partai besutan SBY ini dianggap menghina Gus Dur.
Apalagi, juru bicara Gus Dur Adhie M Massardi ikut
meramaikan konflik antara Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat, Susilo Bambang
Yudhoyono dengan Ketua Umum Partai Demokrat, Anas Urbaningrum. Adhie
menyatakan, konflik tersebut merupakan karma yang didapat SBY lantaran
perbuatan SBY. Saat itu, imbuhnya, Gus
Dur dan Muhaimin Iskandar berseteru di tubuh PKB.
"Dulu saat ada perpecahan antara pihak Gus Dur dan
Muhaimin, SBY juga mendukung Muhaimin. Seratus persen saya percaya ini kualat
Presiden SBY pada Gus Dur. Dia juga mengalami hal yang sama dengan Anas.
Makanya segera minta maaf ke Gus Dur," kata Adhie.
Maka, jika SBY ingin memperbaki hubungan antara pendukung
Gus Dur dengan tujuan meraih citra Demokrat dalam Pilpres 2014, besar
kemungkinan SBY akan menunjuk Khatibul Umam Wiranu sebagai Menpora.
Tapi, jika SBY masih menyimpan dendam, lantaran dirinya
pernah dipecat Gus Dur saat menjabat Menkopolkam dalam pemerintahan Gus Dur,
terlepas dari permasalahan waktu itu, maka pilihanya akan jatuh pada Ramadhan
Pohan.
(Yatna/ berbagai sumber)