Usai mendapatkan kritikan dari sejumlah pihak terkait usulan
agar Pemprof DKI Jakarta bersedia memindahkan Lurah Lenteng Agung, Susan
Jasmine, Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi kembali melontarkan pernyatan kontrovesi.
Bagaimana tidak? Usulan Gamawan agar para kepala daerah agar
bekerja sama dengan organisasi Front Pembela Islam (FPI) malah disambut
kritikan pedas para pengguna Twitter. Melalui jejering social, para pengguna
twitter ini mempertanyakan latar
belakang Gamawan mengusulkan hal tersebut.
Sebagaimana yang dikicukan Mohamad Guntur Romli. “Kerjasama
unt teror & preman RT @kompascom: Mendagri Imbau Kepala Daerah Kerja Sama
dengan FPI http://kom.ps/AF8kXO,” ujar pemilik akun @GunRomli.
Kritikan juga dilontarkan pengamat politik FadjroelRachman. Melaluin akunnya @fadjroeL
menyindirkan ajakan Mendagri. “kita disuruh Mendagri kerjasama dg manusia2 ini
+ munarman? AMPUN! RT @detikcom: Bawa Senjata Tajam, 2 Anggota FPI Dituntut 7
Bulan Penjara,” ujarnya.
Kritikan serupa juga dikicaukan Joel Picard, pemilik akun
@sociotalker ini menilai usulan Mendagri dapat berdapat buruk terhadap
demokrasi di Indonesia. “di negara
demokratis, kelompok2 vigilante kyk FPI pasti selalu ada. masalahnya, kalo
negara tunduk ke mereka bisa jadi ancaman demokrasi, “ kicaunya.
Hingga berita diturunkan kicauan atas pernyataan masih terus
berlanjut.
Diberitakan sebelumnya, Mendagri mengusulkan kerja sama antara
kepala daerah dengan FPI. "Kalau perlu dengan FPI juga kerja sama untuk
hal-hal tertentu. Iya kan? Kerja sama untuk hal-hal yang baik," ujar
Gamawan, seperti dilansir Kompas.com, Kamis (24/10), setelah mengikuti rapat
koordinasi nasional pengelolaan kawasan perkotaan 2013 di Jakarta.
Menurutnya, kerjasama dengan ormas pimpinan Muhammad Rizieq
bin Hussein Shihab dapat menjadi asset bangsa.
Kerjasama antara pemerintah dengan FPI telah berlangsung lama, utama
saat berlangsung acara keagamaan. “ Kerja sama dengan FPI justru akan
menciptakan bentuk pemerintahan yang modern, yaitu meningkatnya civil society,”
ujarnya.
Andi