Berita Terbaru:
Home » » Polisi, Ada di Pihak Mana?

Polisi, Ada di Pihak Mana?

Written By angkringanwarta.com on Tuesday, December 20, 2011 | 02:45

Oleh Rizqi Jong Java*

Belum lama ini, di angkot M-26 seorang istri polisi mengaku telah diperkosa. Dan belum lama ini juga, Nunun Nurbaeti istri Adang Darajatun seorang mantan Wakapolri yang bersembuyi berbulan-bulan di negeri orang karena kasus korupsi akhirnya di tangkap polisi, kedua berita tersebut menjadi berita hangat di televisi maupun media lainnya. Dan saat ini, media dikejutkan dengan berita pembantain Mesuji di Lampung yang melibatkan oknum penegak hukum. Kasus demi kasus yang menimpa polisi membuat masyarakat mulai bertanya, ada apa dengan Polisi sekarang ini?

Masalah-masalah besar yang melibatkan Polisi ini semakin hari semakin ramai diperbincangkan oleh semua lapisan masyarakat. Saat ini kasus Mesuji dan Nunun Nurbeti menjadi masalah besar di negeri ini. Kasus tersebut terus menghiasai layar kaca dan media masa setiap hari. Dua kasus ini menjadikan pemirsa televisi semakin betah menyimaknya dan Koran-koran pun semakin laris penjualannya.

Ada apa sebenarnya yang terjadi dengan negeri ini?. Kenapa pembuhunan yang dilakukan oleh penegak hukum masih sering terjadi apakah kasus ’98 tidak cukup atas kecacatan para penegak hukum?. Mesuji, menjadi salah satu contoh nyata, betapa rapuhnya moral Polisi sebagai pengayom dan penegak hukum di Negara yang berlandaskan Pancasila ini. Apakah karena gaji Polisi itu kurang? atau karena mentalnya memang mental seorang kacung?. Polisi dinilai lebih cenderung memihak perusahaan perkebunan kelapa sawit dari pada masyarakat. Indikasinya, ada pos-pos polisi di dalam area perkebunan. Ini berarti tidak ada bedanya dengan polisi yang dibayar di perusahaan Freport.

Saat memberitakan terkait tentang polisi, media juga ramai dikejutkan dengan hilangnya Nunun Nurbati beberapa bulan karena kasus korupsi. Nunun yang notabene-nya sebagai istri seorang yang pernah menjabat Wakapolri Adang Darajatun, menjadi tersangka kasus suap pemilihan Gubernur Bank Indonesia. tak tanggung-tanggung sebelum tertangkap nunun sempat jalan-jalan di negeri orang.

Sempat terlontar dari mulut rekan-rekan pergerakan mahasiswa UIN Jakarta, dengan gaya berbicaranya yang khas dan menggelitik, mengatakan “di Negara Thailand itu, korupsi dilakukan di atas meja, dan memang di sana sudah menjadi budaya. Di Negara tirai bambu (China) korupsi itu dilakukan di bawah meja, karena jika ketahuan mereka di hukum mati. Namun berbeda dengan di Indonesia, korupsi bukan di atas atau di bawah meja, akan tetapi mejanya juga ikut di ambil”.

Kasus Mesuji, Freport secara jelas ada keterkaitan dengan polisi. Sedangkan kasus Nunun Nurbaeti itu memang tidak terkait secara langsung dengan Polisi. Sebab, Adang Darajatun bukanlah orang biasa, melainkan tokoh elit polisi yang memiliki penggaruh besar. Wajar, jika kemudian Nunun mampu berlama-lama negeri orang, dan sulit ditemukan, walaupun sudah mengerahkan puluhan polisi untuk mencari. Wal hasil, setelah tertangkap dan di bawah pulang, sang suami yang pernah menjadi Wakapolri banyak bicara. Ketika masih dalam persembuyian, sang suami menutup mulut rapat-rapat.

Mental seorang polisi harus dibangun dengan baik sesuai dengan norma pancasila. Jangan sampai kelakuan seorang polisi justru merusak citranya sendiri, serta merugikan masyarakat, sebaliknya justru menguntungkan perusahaan tertentu. Polisi seharusnya bertindak sebagai pengayom dan pelindung masyarakat yang tegas, amanah, dan berpihak pada kebenaran serta melindungi masyarakat, bukan berpihak pada keuangan semata. Padahal, dirinya setiap bulan dibayar oleh Negara, yang notabene uang itu berasal dari rakyat. Jika terbukti menyalahi aturan, harus diberi hukuman yang tegas, kalau perlu berhentikan, agar masyarakat benar-benar merasa nyaman dan tentram. Kalau seterusnya polisi bertindak seperti ini terus, maka tidak salah kalau polisi itu sama dengan “Kacung”.

*Penulis adalah Mahasiswa Fakultas Tarbiyah

Share this post :

Masukkan email untuk berlangganan:

Delivered by Angkringanwarta

 
Ayo kirim tulisanmu ke : angkringan123@gmail.com
Copyright © 2012. AngkringanWarta - All Rights Reserved
Powered by Angkringanwarta