Berita Terbaru:
Home » » Aksi Bayaran, Siapa?

Aksi Bayaran, Siapa?

Written By angkringanwarta.com on Monday, April 02, 2012 | 10:10

Oleh Kurniawan*

Kisah seputar penolakan kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) menampilkan sisi lain dari kisah tersebut. Darinya, tersaji perihal komentar yang mengutarakan demonstran yang mendapatkan bayaran. Benarkah yang demikian benar-benar terjadi?

Untuk jawabannya, bisa iya atau tidak. Tapi, mengenainya, saya tak ingin mengatakan iya atau tidak, sebab sampai saat ini, saya belum melihat benar-benar buktinya. Jika benar ada yang dibayar, maka dialah orang yang harus........, maaf tak ada kata yang tepat buat mereka yang melakukan aksi demi mendapatkan uang.

Tapi, darimanakah mereka mengetahui perihal aksi bayaran sehingga memberikan komentarnya? Pada kasus ini, apabila berbicara dari segi pengetahuan, bahwa pengetahuan bisa datang dari pengalaman atau bahasa kerennya empiris atau bisa jadi dari segi pikiran yang menjadikan bahwa hal demikian benar nyata apa adanya.

Sebuah pengetahuan berdasarkan pengalaman dirinya sendiri. Dan pengalaman-pengalaman tersebut terdapat kemungkinan-kemungkinan berupa, melihat, mendegar, dan merasakan. Melihat orang yang aksi dibayar, mendegar dari pelaku yang mendapatkan uang bayaran atas aksi, atau mereka pernah merasakan aksi dengan bayaran.

Dan apabila lepas dari unsur ketiga hal demikian, maka bisa disimpulkan bahwa kebenaran tentang aksi bayaran hanya sebuah omong kosong, jangan-jangan bisa jadi mereka yang berkomentar mereka sendiri yang dibayar untuk memberikan komentar perihal aksi bayaran. Dan hal-hal yang demikian sangat mungkin.

Memang dari ketiga hal tak bisa dikatakan sebuah kebenaran yang mutlak, meskipun seandainya mereka yang memberikan komentar tentang aksi bayaran pernah melihat dengan mata kepala sendiri beberapa orang yang melakukan aksi dibayar, tapi apakah orang yang dibayar bisa mewakili semuanya.

Sejenak melepaskan diri dari Marilah sejenak kita sama-sama melepaskan diri dari apakah yang didapat dari selaian uang seandainya isu itu benar, selain rasa sakit.

Rasa sakit, lelah, haus, takut, was-was, cibiran hanya untuk sebuah pandangan akan kebenaran yang mereka anggap memang benar. Dan pada kasus tersebut, mengingatkan terhadap beberapa peristiwa yang menjadikan bulu kuduk merinding dan tentunya bukan hendak menyamakan dengan peristiwa-peristiwa besar demikian.

Sebagaimana peristiwa yang pernah terjadi, yakni sesorang yang melakukan aksi bakar diri di depan istana Negara atau hal-hal lainya, adakah yang mempertanyakan dibayar berapa untuk melakukan bakar diri?

Dangan adanya hal-hal yang demikian, maka bisa jadi siapa yang dibayar atau dibayar untuk siapa? Dan kesimpulan tanpa kesimpulannya, silahkan disimpulkan masing-masing.

*Penulis pernah ikut terlibat dalam aksi demonstrasi dan sekarang sedang mengutarakan gagasan melalui tulisan.


Share this post :

Masukkan email untuk berlangganan:

Delivered by Angkringanwarta

 
Ayo kirim tulisanmu ke : angkringan123@gmail.com
Copyright © 2012. AngkringanWarta - All Rights Reserved
Powered by Angkringanwarta