Berita Terbaru:
Home » » Apa Kabar Guruku?

Apa Kabar Guruku?

Written By angkringanwarta.com on Sunday, April 29, 2012 | 13:09

Oleh Rizqi Jong Java*

Negara yang maju dimulai dari pendidikannya yang maju, kalimat tersebut merupakan kalimat yang tepat untuk menggambarkan Negara-negara di dunia, mustahil kalau ada Negara maju pendidikannya menurun.


Pendidikan merupakan hal yang wajib dan harus di tempuh setiap manusia. Tanpa pendidikan kita tidak akan bisa membaca huruf “A” kalau tidak ada orang yang mengajari huruf “A”. contoh lain misalnya dalam kehidupan sehari-hari kita memakai baju, apakah ketika kita pertama kali memakai baju tidak ada yang mengajarin? Apakah kita bisa dengan sendirinya?. Inilah pentingnya pendidikan buat kita.

Mengenai pendidikan di negara ini, memang tidak akan pernah habis. Pasalnya, dalam Undang Undang No. 20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, di dalamnya tercantum pengertian pendidikan, yaitu pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya sehingga memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan oleh dirinya, masyarakat, banga dan negara. Sudahkan pendidikan kita sesuai dengan isi UU terebut? jawabannya tentulah belum.

Berbicara tentang pendidikan, pasti tidak terlepas dari sosok guru. di Negara Vietnam, guru merupakan sosok yang paling penting untuk memajukan Negara tersebut dimasa depan, bahkan Negara tersebut mempunyai moto No teacher no education (tidak ada guru tidak ada pendidikan). Moto tersebut dijadikan landasan pemerintahnya dalam membangun Vietnam yang berlandaskan pendidikan dengan guru sebagai intinya. Hasilnya, Vietnam menjadi negara maju yang berkembang mengungguli negara kita yang semakin terpuruk dengan berbagai masalah ekonomi, bencana, korupsi, teror dan demonstrasi.

Di Indonesia, keberadaan guru tidak akan pernah habis. Pasalnya, menurut Mohammad Nuh selaku menteri pendidikan, ditahun 2014 jumlah guru di Indonesia mencapai 300.000. Berarti, kalau jumlah guru meningkat, SDM juga meningkat bahkan bisa menciptakan generasi-generasi yang siap membangun Negara.

Namun, pada kenyataannya, guru di Indonesia sebagian besar hanya ‘mentransfer pengetahuan’ kepada peserta didik tanpa membentuk suatu karakter dari peserta didik itu sendiri. Dan hasilnya, orang-orang pintar seperti Anggota DPR, menteri, aparat penegak hukum dan lain sebagainya, dengan mudahnya terlibat kasus KKN (korupsi, kolusi dan nepotisme) mereka hanya bisa berfikir saja dan penanaman ke jiwanya tidak ada.

Melihat media-media di Indonesia, Banyak sekali tindakan kejahatan dalam dunia pendidikan salah satunya guru menganiaya muridnya. Melihat kasus tersebut apakah benar guru mengajarkan seperti itu? Lain lagi tentang kasus pembocoran jawaban UN (Ujian Nasional) yang jelas-jelas dilakukan pihak sekolah dan apakah posisi guru tidak berhasil dalam mendidik muridnya?

Akankah guru di Indonesia seperti itu selamanya?

Bagaimana Negara akan maju, kalau seandainya pendidikannya seperti itu. Berangkat dari hal tersebut, seharusnya pemerintah di Indonesia selain menciptakan guru-guru yang berkompeten, guru-guru juga harus merubah metode pengajarannya tidak hanya sebagai mentransfer pendidikan melainkan membentuk suatu karakter pada peserta didik yang nantinya tindakan KKN ataupun tindakan kejahatan lainnya akan hilang.

Sedih memang, dengan kondisi pendidikan indonesia saat ini. ada banyak hal yang harus dibenahi dalam pendidikan kita ini, mengingat pendidikan adalah investasi masa depan bangsa dan pengaruh dinamis terhadap perkembangan jasmani dan rohani atau kejiwaan bangsa kita, dimana mereka dididik agar bisa meneruskan gerak langkah kehidupan bangsa ini agar menjadi bangsa yang maju, berpendidikan dan bermoral. Ini tentunya akan menjadi tugas dan tanggung jawab banyak pihak , orang tua, para pendidik (sekolah), masyarakat dan juga pemerintah. Kewajiban kita untuk mengembalikan kondisi pendidikan kita ini agar menjadi pendidikan yang terbaik, bermutu serta cerdas.

Pendidikan yang bertujuan untuk membentuk generasi muda menjadi manusia haruslah menyangkut unsur-unsur spiritual, moralitas, sosialitas dan rasionalita, tidak hanya menekankan segi pengetahuan saja (kognitif) tetapi harus menekankan segi emosi, rohani dan hidup bersama. begitu juga dengan Ujian Nasional yang pemerintah canangkan sebagai bentuk penilaian terhadap hasil belajar siswa. kegiatan ini hendaknya tidak hanya sekedar menguji akan kemampuan siwa dalam hal lmu pengetahuan, akan tetapi juga menguji akan kemampuan siswa dalam kerohaniannya. sesuai dengan tujuan dalam UU bahwa peserta didik hendaknya memiliki kekuatan spiritual keagamaan.


*Penulis adalah mahasiswa UIN Jakarta

Share this post :

Masukkan email untuk berlangganan:

Delivered by Angkringanwarta

 
Ayo kirim tulisanmu ke : angkringan123@gmail.com
Copyright © 2012. AngkringanWarta - All Rights Reserved
Powered by Angkringanwarta