Berita Terbaru:
Home » » Peluru Tak Ditemukan, Polri Belum Bisa Pastikan Penyebab Tewasnya Angga

Peluru Tak Ditemukan, Polri Belum Bisa Pastikan Penyebab Tewasnya Angga

Written By angkringanwarta.com on Monday, July 30, 2012 | 20:49


ilustrasi

Pada, Jumat (27/7/2012), terjadi bentrokan terjadi di Organ Ilir, Sumatera Selatan antara aparat dengan warga hingga menawaskan warga bernama Angga bin Dharmawan (12). Namun, hingga berita ini diturunkan Kepala Bagian Penerangan Umum Polri, Komisaris Besar Agus Rianto mengaku belum dapat menyimpulkannya.

Pasalanya, pihaknya belum menemukan proyektil peluru di tubuh korban tewas bentrokan di Ogan Ilir, Sumatera Selatan, Angga. Oleh sebab itu, pihaknya tidak berani untuk memastikan, apakah benar Angga tewas terkena peluru karet anggota Brimob atau tidak? "Kita prediksi atau putuskan, kemarin itu yang bersangkutan terkena benda tajam. Kalau kita katakan peluru, kita belum pastikan, Kita tidak temukan proyektil," ujar Komisaris Besar Agus Rianto, Senin (30/7/2012).

Sebelumnya, Angga bin Dharmawan (12) tewas tertembak di bagian telinga saat terjadi bentrok antara warga dan polisi di Desa Limbang Jaya I dan II, Kecamatan Tanjung Batu, Kabupaten Ogan Ilir, Sumatera Selatan. Empat warga lainnya luka terkena tembakan dalam konflik berlatar belakang konflik lahan PT Perkebunan Nusantara VII Cinta Manis.

Bentrokan terjadi di Desa Limbang Jaya II, Jumat (27/7/2012) sekitar pukul 15.00. Saat itu, iring-iringan kendaraan Brimob yang berisi sekitar 100 personel memasuki Desa Tanjung Pinang I dan II serta Limbang Jaya I dan II.

Sejak bentrokan di lahan PTPN VII Cinta Manis, polisi telah dua kali memasuki desa itu. Warga merasa terintimidasi oleh kehadiran polisi bersenjata yang memasuki desa. Sikap kepolisian itu menimbulkan antipati warga yang memicu penyerangan terhadap iring-iringan kendaraan Brimob.

Menurut Agus, bentrok terjadi karena masyarakat mengadang kendaraan anggota Polri saat melintas di Limbang Jaya II. Setelah diminta untuk tidak mengahalangi jalan, masyarakat tak menggubrisnya, hingga melakukan pelemparan, ada pula yang diketahui membawa senjata tajam.

"Kita sudah melalui peringatan, gas air mata, peluru hampa, dan akhirnya peluru karet, yang dibawa anggota untuk kegiatan masayarakat dihentikan," terang Agus. (Yatna/Kontributor angkringanwarta.com)

Share this post :

Masukkan email untuk berlangganan:

Delivered by Angkringanwarta

 
Ayo kirim tulisanmu ke : angkringan123@gmail.com
Copyright © 2012. AngkringanWarta - All Rights Reserved
Powered by Angkringanwarta