Berita Terbaru:
Home » » Ada yang Tahu Asal Ketupat?

Ada yang Tahu Asal Ketupat?

Written By angkringanwarta.com on Tuesday, August 21, 2012 | 16:22

Sudah bukan cerita lagi, jika hampir sebagian orang Indonesia akan membuat ketupat di hari raya Idul Fitri. Makanan sajian Lebaran, yang terbuat dari beras dengan dibungkus janur seakan-akan telah menjadi wajib hukumnya, dan seiringnya waktu dan dekat dengan warga ketupat menjelma sebagai tanda Lebaran.

Untuk hukumnya sendiri, memang entah dari mana hukum itu berasal sebagaimana asal-usulnya sendiri para ahli belum dapat menjelaskan secara ilmiah. Namun, ada yang memperkirakan keberadaan ketupa sudah ada sejak masuknya Islam ke tanah Jawa, sekitar tahun 1400-an.

Hal demikian bisa dilihat dari bahasa ketupat yang disebut kupat yang dalam bahasa Jawanya, Kata kupat berasal dari suku kata ku = ngaku (mengakui) dan pat = lepat (kesalahan) . Sehingga ketupat menjadi simbol mengakui kesalahannya. Dan dalam penyebarannya mengikuti peranan para wali dalam menyebarkan agama Islam.

Namun, hal itu masih bisa terbantahkan dengan adanya tradisi selamatan. Tradisi itu sudah ada sejak zaman pra-Islam Nusantara. Dalam tradisi itu sudah terdapat ketupat. Dan tatkala Walisongo mulai menyebarkan Islam, ketupat pun mengalami polesan.

Sementara jika menyimak dari sisi bahasa, kupatan (bahasa Jawa) kemungkinan berasal dari kata Kaffatan (Bahasa Arab) yang memperoleh perubahan bunyi dalam ucapan Jawa menjadi kupatan. Sama dengan kata barakah (bahasa Arab) menjadi berkat (bahasa Jawa) atau salama (bahasa Arab) menjadi selamet (bahasa Jawa).

Maka secara istilah, dapat dinyatakan bahwa kupatan adalah simbolisasi dari berakhirnya bulan puasa dan menandai terhadap kesempurnaan atau kaffatan di dalam kehidupan individu dan masyarakat. Jadi tradisi kupatan sebagai penanda terhadap keislaman manusia yang sudah sempurna.

Sebagaimana di dalam Al-Qur’an disebutkan:
“udkhulu fi al silmi kaffatan, wa la tattabi’u khuthuwat al syaithon, innahu lakum ‘aduww al mubin”.
Yang artinya kurang lebih “masuklah kamu sekalian ke dalam Islam secara sempurna dan jangan kamu ikuti jalannya syetan, sesungguhnya syetan itu adalah musuh yang nyata”.

Dalam gambaran para waliyullah itu, bahwa kupatan adalah simbolisasi seseorang yang sudah memasuki Islam secara sempurna. Indikasinya sebagai berikut:

1. Sudah melaksanakan puasa sebagai tazkiyat al nafs
2. Melaksanakan zakat sebagai tazkiyat al mal
3. Dan juga hablum min al nas dalam wujud saling silaturrahmi untuk meminta maaf kepada sesama manusia.

Orang yang seperti ini maka digambarkan sebagai orang yang kaffah, sempurna. Kehidupannya telah memasuki dunia fitrah, suci dalam konsepsi keberagamaan.

Selain itu, ada juga yang bilang, ketupat atau kupat berasal dari kata laku papat . Laku artinya perbuatan , papat artinya empat . Kempat perbuatan yang hanya dilakukan pada bulan Ramadhan sampai 1 Syawal itu adalah: puasa Ramadhan, tarawih, zakat, dan salat Ied.

Dan penyebaran ketupat tak hanya sampai di Indonesia. Tapi, penyebarannya mencapai Malaysia, Brunai, Singapura, Filipina, juga Kepulauan Cocos (di Australia) ternyata ketupat juga dibuat saat merayakan Lebaran. (Dede)



Share this post :

Masukkan email untuk berlangganan:

Delivered by Angkringanwarta

 
Ayo kirim tulisanmu ke : angkringan123@gmail.com
Copyright © 2012. AngkringanWarta - All Rights Reserved
Powered by Angkringanwarta