Mungkin benar adanya, bahwa manusia selalu berlari dari kenyataan, sama halnya saya yang sedang berlari dari kenyataan, entalah apakah itu yang dimaksud perumus "Das Kapital" atau sama sekali bertentangan, yang terpenting kopi hitam dan rokok telah membuat saya tergila-gila pada kedua hal itu.
Iya, kopi hitam dan rokok menjadi perlarian saat sehibis makan, stres, BT, bahagia dan lain-lainnya. Untuk mendapatkanya, saya pernah merelakan waktu untuk mencari potongan-potongan rokok yang terbuang di pinggir jalan, lalau menggabungkannya menjadi satu batang rokok.
Sambil mengisapnya, terlontar "Dasar Gila" kata yang keluar begitu saja, mungkin saja kata ini terlahir dari bentuk kekecewaan terhadap asa, atau kelemahan, atau umpatan-umpatan yang lainnya.
Benar, kata itu yang hadir , apa yang membuat saya gila? Apakah gila hadir karena bentuk kecanduan, dan meresa lemah mengatasi candu tersebut, karena terlalu berharap untuk mendapatkanya.
Tapi, namanya juga candu, dan aku kecanduan akan rasa yang tak jelas untuk diungkapan, ia hanya dirasakan, tak peduli sedikitpun atas komentar orang atas canduku. Yang jelas saat ini, aku hanya berharap sebatang rokok bertemankan segelas kopi hitam, dan membiarkan pikiran melayang menembus ruang-ruang yang mungkin tak akan terjamah oleh kau, kalian.
Ini rasaku, pikiranku, asaku.
Lantas apa bedanya dengan mereka yang kecanduan dengan kekuasaan, uang, perepuan dan yang lain-lainnya. Lihat saja, untuk rasa yang ingin didapatnya dia memilih mengorbankan rasa malu, membunuh, Atau masih sempat korupsi untuk mendapatkan uang, atau pakai dukun untuk cinta perempuan.
*Penulis gadungan
