Selama ini muncul anggapan merokok dapat merusak kesehatan dan semua orang menjawab, iya, bagi Wong, ketika menjawab iya, dari mana dasarnya dan dimana. “Satu riset kesehatan itu sangat tergantung jenis rokok mana? Dimana risetnya? Siapa perisetnya? Kemudian data-data apa yg dirisetnya” paparnya.
Wong menambahkan, begitu juga dengan data-data riset di Amerika, ada kecendrungan apa? Kalau asap rokok ini dianggap polusi, apakah asap knalpot yang sering kita jumpai apakah itu bukan polusi?
Persoalan merokok seakan muncul satu pemahaman bahwa perokok adalah orang yg tidak konsen terhadap persoalan polusi dan orang yang tidak merokok adalah orang yang konsen terhadap polusi.
Selanjutnya wong menyampaikan, teman-teman juga harus paham misalkan, tidak semua ideologi kapital, ideologi komunis dan ideologi apapun yang bisa dipakai di Amerika atau eropa tidak semuanya bisa pas diterapkan di Indonesia yang punya tradisi dan peradaban.
“Kalau asumsinya bahwa merokok itu merusak dan mengganggu kesehatan ketimbang asap knalpot, ini menjadi tugas besar buat dunia kesehatan” jelas wong.
Diskusi yang diselenggarakan atas kerjasama Angkringanwarta, Komunitas Kretek dan Cafelosophy ini tidak hanya dihadiri oleh budayawan, mahasiswa kedokteran UIN, UMJ dan dosen juga turut hadir hingga bintang sinetron Jin dan Jun, Fuad Baradja dari Lembaga Manggulangi Masalah Merokok (LM3) ikut maramaikan diskusi tersebut. (Jong)
