Bentrok tak terhindarkan pada aksi yang dilakukan
oleh petani dan aktivis lingkingan di depan markas Polda Sumatera Selatan. Hal
ini terjadi setelah aparat membubarkan paksa aksi yang telah berlangsung selama
2 hari ini. Akibatnya Anwar Sadad, Direktur Eksekutif Walhi Sumsel mengalami
pecah dikepala, dan selanjutnya diikuti oleh penangkapan dan pemukulan terhadap
sedikitnya 25 orang aktifis dan petani lainnya.
Aksi sendiri dilakukan guna menuntut agar Kapolda
segera mencopot Kapolres Ogan Ilir, AKBP Denni Dharmapala. Denni yang merupakan
penanggung jawab utama di lapangan dalam tragedi berdarah 27 Juli 2012 di Desa
Limbang Jaya, Ogan Ilir. Peristiwa itu menyebabkan meninggalnya Angga bin
Dharmawan (13), teramputasinya lengan kanan Rusman (36), dan beberapa warga
lainnya mengalami luka tembak.
Selain itu mereka juga menuntut pemerintah untuk
mengembalikan tanah rakyat Desa Betung yang telah dirampas oleh PTPN VII Cinta
Manis dan menghentikan campur tangan Polri/TNI dalam konflik agraria. Mereka
juga mempertanyakan dasar dan alasan penangkapan warga Desa Betung atas nama
Suardi bin Damiri (32).
Setelah melakukan pembacaan surat yasin bersama dan
melakukan orasi, para demonstran diserbu aparat yang berupaya membubarkan aksi.
Setelah itu terjadilah tindak kekerasan oleh aparat kepada para demonstran.
Menanggapi kekerasan tersebut, Kontras Melalui akun
twitter resminya @KontraS, mengajak masyarakat untuk melakukan aksi solidaritas
dengan mengirimkan sms tekanan ke Mabes Polri dan Polda Sumsel guna mengutuk
kekerasan yang dilakukan aparat.
Berikut nomor-nomor yang dapat dihubungi:
1. Kapolri:
08121202123
2. Wakapolri:
811877878
3. Kapolda
Sumsel: 08119801980
4. Wakapolda
Sumsel: 081367641047
5. Humas
Polda Sumsel: 081326200088