Berita Terbaru:
Home » » Blackburn Rovers: Terbit dan Tenggelam

Blackburn Rovers: Terbit dan Tenggelam

Written By angkringanwarta.com on Monday, April 01, 2013 | 12:09


Oleh Reza Fajri

Di saat penggemar sepakbola yang lain menonton laga Bayern Muenchen vs Arsenal, saya malah lebih memilih menonton Perempat Final Piala FA antara Blackburn Rovers vs Millwall. Bukan saya bermaksud menjadi hipster, namun memang saya lebih tertarik untuk menonton pertandingan tersebut.

Bagi saya pertandingan Blackburn vs Millwall adalah pertarungan dua klub “terluka” di Inggris yang sedang berjuang mendapatkan “kebesaran” terakhir yang bisa didapatnya pada musim ini.

Blackburn sepeninggal Steve Kean dan Henning Berg, keadaannya tidak menjadi lebih baik. Posisi mereka di klasemen divisi Championship sangat memprihatinkan, yaitu berada di urutan 16, ini artinya klub yang dibela oleh Martin Gernst Pedersen sejak 2004 ini tidak akan kembali ke Premier League di musim depan. Keterpurukan Blackburn bisa dilihat dari jumlah penonton yang datang ke Ewood Park. Stadion berkapasitas 31.154 tempat duduk itu hanya didatangi oleh 8.635 penonton!!! (termasuk fans away Millwall). Padahal ini adalah “Perempat Final”, namun sepertinya para fans Blackburn tidak berharap banyak dalam pertandingan ini. Mimpi Blackburn untuk bisa piknik ke Wembley pun harus dikubur dalam-dalam setelah kalah 0-1 dari Millwall, lewat gol dari sang kapten Danny Shittu.

Padahal klub yang berasal dari Lanchasire ini pernah mendapatkan nama harum dalam persepakbolaan Inggris. Mereka pernah mendapatkan gelar Liga Primer Inggris dimusim 1994-95, setelah dimusim sebelumnya menjadi runner-up. Ucapan terima kasih harus diberikan kepada pemilik Blackburn ketika itu, yakni Jack Walker, yang menunjuk Kenny Dalglish sebagai pelatih pada tahun 1991. Di musim perdananya bersama Blackburn, Dalglish berhasil membawa klub ini promosi ke kasta tertinggi Liga Inggris.

Sosok berjasa lainnya dalam kebangkitan Blackburn adalah Alan Shearer yang direkrut dari Southampton pada 1992. Posisi empat Liga Primer berhasil didapatnya bersama Blackburn pada musim perdananya tersebut. Perekrutan Alan Shearer semakin membuahkan hasil yang postif ketika Blackburn meraih posisi runner up di bawah Manchester United pada musim berikutnya.

Hal yang dinanti pun tiba pada akhir musim 1994-95. Dengan berbekal 89 poin, unggul satu poin di atas Man United, Blackburn Rovers berhasil meraih trofi Liga Primer Inggris pertamanya sejak terakhir kali meraih trofi divisi teratas Liga Inggris pada 1913-14. Sang striker kesayangan, Alan Shearer, pun meraih gelar topskor dengan 34 gol, unggul di atas nama-nama tenar lainnya seperti Robbie Fowler dan Andy Cole.

Setelah berhasil mematahkan dominasi Manchester United tersebut, perlahan-lahan permainan Blackburn pun semakin menurun, apalagi semenjak Alan Shearer pindah ke Newcastle United pada 1996. Start yang buruk di musim 1998-99 membuat Blackburn harus rela terdegradasi ke Divisi Championship, setelah hanya mengoleksi 7 kemenangan dari 38 pertandingan.

Masa-masa Jahilliyah Blackburn terulang kembali pada tahun 2012. Di bawah asuhan Steve Kean yang sebelumnya menggantikan Sam Allardyce, Pedersen dkk tidak sanggup lolos dari jurang degradasi. Bersama Bolton dan Wolverhampton Wanderers, Blackburn harus terdegradasi kembali ke divisi Championship, setelah 11 tahun terakhir berada di Premier League.

Kini klub yang memakai slogan “Arte et labore” atau berarti “dengan keterampilan dan kerja keras” ini harus benar-benar menunjukan keterampilan dan kerja keras yang ekstra agar bisa mengamankan posisinya di Championship Division musim ini, dan syukur-syukur bisa kembali lagi ke Premier League pada 2014-15.


Twitter: @rezafajri


Share this post :

Masukkan email untuk berlangganan:

Delivered by Angkringanwarta

 
Ayo kirim tulisanmu ke : angkringan123@gmail.com
Copyright © 2012. AngkringanWarta - All Rights Reserved
Powered by Angkringanwarta