Berita Terbaru:
Home » » Obrolan Aktivis di Pojok Pom Bensin

Obrolan Aktivis di Pojok Pom Bensin

Written By angkringanwarta.com on Tuesday, July 16, 2013 | 00:51

Gerakan berawal  dari obrolan santai di warung kopi (warkop), mereka (para aktivis) menjadikan warkop sebagai tempat berkumpul untuk berbagi cerita seputar kondisi bangsa Indonesia. Ujung-ujungnya warkop identik sebagai tempat  lahirnya gerakan.

Cerita tak jauh berbeda juga terjadi di sudut stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU). Almahrum Taufiq Kiemasjuragan SPBU ini menjadikan tempat jual beli bahan bakar sebagai tempat sering antar aktivis.

Bang TK, panggilan akrab untuk Almahrum Taufiq Kiemas, dengan berpakaian santaimengenakan kemeja katun polos gombrong hitam, merah atau putih berbalut sarung sambil bersantap menu nasi padang dengan ayam pop sengaja mendatangi SPBU Pejompongan, Jakarta Pusat, hanya untuk bertemu dengan para aktivis.

Aktivis 98 Wanto Sugito alias Klutuk mengaku sering bertemu dengan TK di sudut pembensin itu, tokoh Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) ini berbicara tentang situasi politik terkini, termasuk regenerasi di tubuh PDI Perjuangan. "Kami kalau ketemu ngobrol yang enteng-enteng hingga ke masalah politik. Bang Taufiq adalah tempat belajar temen-temen aktivis," ucapnya.

Gayanya yang santai,  membuat  para aktivis merasa tak canggung berdekatan dengan TK. Bagi kalangan aktivis, Taufiq merupakan guru. Ia dekat dengan siapa pun, tanpa jarak. "Beliau memang dekat dengan siapa pun. Bisa lintas partai dan etnis. Beliau bisa menjadi jembatan lintas generasi. Orangnya tidak informal, kita biasa bertemu di pom bensin sambil berdiskusi," kata Klutuk.

Bukan hanya aktivis muda. Tokoh sekelas Rizal Ramli (RR) tak segan curhat kala dirundung masalah. Ceritanya, September 2008, Rizal akan diperiksa Mabes Polri terkait demo massa penolakan kenaikan BBM. 

Bersama Adhie Massardi, mereka Mereka bertemu di SPBU Lapangan Ros, Tebet, Jakarta. Ketua Komite Bangkit Indonesia (KBI) ini menumpahkan segala unek-uneknya. ''Kami merasa ada upaya dari Pemerintahan SBY untuk menzalimi saya dan KBI,'' kenang alumnus Boston University itu.

Seperti diketahui KBI memang berseberangan dengan pemerintah. Rencana kenaikan BBM bersubsidi ditentang keras. Rizal tak percaya klaim SBY yang menyebut angka kemiskinan dan pengangguran turun. ‘'Itu hanya rekayasa statistik,'' tegasnya.

Rizal mengaku mengaku mengantongi data yang menunjukkan banyak kasus bunuh diri dan rakyat menderita sakit jiwa. Kasus terbaru, 21 warga di Pasuruan mati hanya berebut Rp30 ribu. ''Belum pernah rakyat kita sesulit ini,'' imbuhnya.

Dengan ekspresi wajah serius, Rizal menyebut kebobrokan kinerja pemerintahan SBY coba ditutupi dengan rekayasa statistik dan kinerja. ''Supaya rakyat bisa terus dikibulin. Yang kritis juga harus dibungkam dan ditakut-takuti,'' tandas bekas Menko Perekonomian ini.

TK yang dengan serius mendengarkan curhat Rizal mengapresiasi sikap rekannya itu. Dia tak percaya RR memakai cara-cara kekerasan dalam unjuk rasa. ''Semua aktivis berpengalaman tidak akan melakukan kekerasan. Soalnya, mereka akan rugi sendiri,'' kata Taufiq lalu menambahkan kalau Rizal bukan tipe orang berbahaya.

Adhie mengungkapkan, sebenarnya TK dulu pernah dizalimi SBY karena menyebutnya ’jenderal kekanak-kanakan’. "Taufik bilang, tuduhan Yudhoyono itu juga menzalimi dirinya," ujarnya.

Selain itu, saat menjabat Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan, SBY mengeluh tak pernah diundang rapat oleh Mega. Padahal, kabar itu bohong.
Adhie pun mengapresiasi sikap TK yang mendukung Rizal Ramli ketika itu. Kata dia, tuduhan dalang kekerasan dalam aksi demonstrasi merupakan manipulasi. "Bagaimana mungkin seorang akademisi yang tahu hukum melanggar aturan?" ucap Adhie menirukan ucapan Taufik.

Kemudian, Taufiq juga tak setuju dengan status penetapan Rizal sebagai tersangka. "Dia mendukung langkah Rizal memperjuangkan demokrasi," imbuhnya.

@AyodiaKelana





Share this post :

Masukkan email untuk berlangganan:

Delivered by Angkringanwarta

 
Ayo kirim tulisanmu ke : angkringan123@gmail.com
Copyright © 2012. AngkringanWarta - All Rights Reserved
Powered by Angkringanwarta