Berita Terbaru:
Home » » Jejaring Sosial Dihebohkan ‘kematian Jokowi’, Inilah Tanggapan Adian Napitupulu

Jejaring Sosial Dihebohkan ‘kematian Jokowi’, Inilah Tanggapan Adian Napitupulu

Written By angkringanwarta.com on Thursday, May 08, 2014 | 19:19

jokowi
Dunia jejeraing sosial dihebohkan dengan pemberitaan duka cita atas  ‘kematian’ calon presiden dari partai PDI-P, Joko Widodo atau kerap disapa Jokowi. Mendapat gambar lengkap dengan foto layaknya iklan kematian di sebuah media massa. 

Para pengguna jejering sosial, Facebook dan Twitter  menanggapi kabar tersebut sebagai kampanye hitam mengingat kian dekatnya pemilihan Presiden 2014. Sebagaimana disampaikan   “Ini adalah kampanye hitam paling brutal yang pernah aku temui. Bisa jadi sebuah "kode" pembunuhan berencana atau semacamnya. Sama sekali tidak lucu. Yang bikin ini psikopat banget deh.”

"Gambar ini awalnya beredar via twitter. Sedih kalau pemilu kita isinya kayak gini," tulis pemilik akun Syahar Banu melalui Facebook-nya.

Tak ketinggalan juga Sekjen PENA 98, Adian Napitupulu ikut menanggapi kabar tersebut.  Ia juga meminta agar para pendukung Jokowi  untuk menghadapi terror tersebut dengan senyuman. Melalui Brodkes BBM, ia yang juga merupakan partisipan PDI-P menilai gambar itu merupkan bentuk teror yang tidak hanya ditujukan untuk Jokowi saja tapi juga terhadap para pendukung Jokowi.

 Inilah adalah Brodkes lengkapnya,

LAWAN TEROR DENGAN SENYUMAN

Beredarnya gambar ucapan duka cita untuk Ir. Herbertus Joko Widodo lengkap dengan foto Jokowi merupakan bentuk teror tidak hanya terhadap Jokowi tetapi juga terhadap para pendukung Jokowi.

Teror selalu kembali memaksa kita untuk membuka kembali ingatan kekejaman orde baru yang memberi legitimasi pada negara untuk melakukan Teror terhadap Rakyatnya untuk melindungi kepentingan politik dan ekonomi Orde Baru.

Ketika teror terhadap Jokowi dan pendukung2nya disebarkan seperti yg beredar melalui tweeter maka ini semakin memperjelas bahwa lawan Jokowi sesungguhnya adalah juga bagian atau mungkin saja pelaku Teror yang sama saat Orde Baru berkuasa.

Penyebar teror yg menyerang Jokowi dan pendukung-pendukungnya pastilah sekumpulan orang panik yang sudah kehabisan akal karena mereka tahu kekalahan mereka sudah di depan mata sehingga pola-pola intimidatif yg sempat mereka gunakan masa Orde Baru kembali dimunculkan.

Tapi kalau para penyebar Teror itu berfikir bahwa dengan menteror Jokowi maka Jokowi akan mundur dan pendukungnya lari tunggang langgang, maka sepertinya para penyebar Teror itu salah besar karena ketika Teror itu disebarkan maka saat itu juga tidak ada lagi keraguan bahwa yang menyebar teror adalah orang-orang yg sudah kehilangan akal dan nurani dan pantas untuk dilawan.

Kepada seluruh pendukung dan relawan Jokowi mari kita jawab teror itu dengan senyuman, kita balas teror dengan kemenangan Jokowi bukan dengan teror atau kekerasan. Bersama-sama kita Pastikan bahwa atas nama apapun, TEROR tidak boleh berkuasa di Indonesia.

Jakarta 8 Mei 2014






















Share this post :

Masukkan email untuk berlangganan:

Delivered by Angkringanwarta

 
Ayo kirim tulisanmu ke : angkringan123@gmail.com
Copyright © 2012. AngkringanWarta - All Rights Reserved
Powered by Angkringanwarta