Kehadiran blog sebagai media ekpresi, berjualan, hingga menyampaikan
pesan atau kritikan baik lewat tulisan atau foto terhadap siapa pun
yang mengunjungi lewat dunia maya. Orang menyampaikan pesan itu,
biasanya disebut blogger.
Kehadiran sekan menunjukkan jelmaan dari gambaran demokrasi sebenar-benarnya, yang mana setiap orang bebas berpendapat.
Lambat tahun, gambaran mengenai blog cenderung dialihkan pada demokrasi
yang keblabasan Kurang lebih begitu sentilan terhadap para blogger yang
selalu dihembuskan? Benarkah Indonesia saat ini tengah mengalami tahap
demokrasi yang keblabasan?
Kiranya pertanyaan ini bukan hanya untuk sekadar dijawab iya atau tidak,
melainkan perlu juga adanya perenungan akankah Indonesia kembali
memilih pada zaman sebelum ini, yang mana setiap atas nama
stabilitas nasional maka setiap orang
Bagi siapapun yang ingin ngeblog diharuskan terlebih dahulu ijin
terhadap pemerintah, sebagaimana halnya yang berlaku di Rusia. Negara
Beruang Merah ini memberlakukan pada blogger untuk mendaftarkan diri
mendaftarkan diri ke pemerintah. Langkah ini dilakukan guna memblokir
situs-situs yang dianggap mengancam negaranya.
Sebagaimana dilansir pada Post, Rabu (30/4/2014), pemilik blog
diharuskan melengkapi data diri pribadi ke database yang disediakan
pemerintah. Hal itu juga berlaku terhadap blogger populer yang memiliki
jumlah kunjungan laman di atas 3.000 kali dalam satu hari harus
mendaftarkan diri ke database khusus yang juga diperuntukkan bagi media
massa.
Bagi yang membangkang maka kurungan penjara telah siap menanti,
sebagaimana telah menimpa Alexei Navalny sempat mendapat sanksi berupa
tahanan rumah dan larangan mengakses internet sebab kerap memprotes
kebijakan pemerintah Rusia melalui blog pribadinya.
harus dikontrol dan hal itu berlaku terhadap
seorang blogger.
Tak hanya di Rusia, cerita mengenai seorang blogger menjadi korban
kebijakkan pemerintah ternyata juga terjadi di Vietnam. Sebagaimana
dikutip dari ANTARA News, polisi telah menangkap blogger terkenal, Nguyen Huu Vinh , 57 di
Hanoi pada hari Senin dan juga telah menangkap Nguyen Thi Minh Thuy, 33.
Nguyen Huu Vinh , 57 atau lebih sebagai Anh Ba Sam ditangkap karena
mengunggah artikel yang buruk "Konten buruk dan informasi yang salah
yang mengurangi martabat dan kepercayaan pada lembaga negara," kata
kementerian keamanan publik dalam sebuah pernyataan.
Keduanya mendapat dakwaan dengan tuduhan telah menyebarkan artikel anti-negara dalam penindakan keras
terbaru negara komunis itu terkait perbedaan pendapat dalam jaringan,
kata polisi, Selasa.
Menurut Reporters Without Borders , Vietnam telah menahan sedikitnya 34
blogger. Dibandingkan Vietnam, hanya Tiongkok, negara yang menempatkan
lebih banyak blogger di balik jeruji besi.
“Ia telah mengunggah artikel dengan konten buruk dan informasi yang
salah yang mengurangi martabat dan kepercayaan pada lembaga negara,"
ujar kementerian keamanan publik dalam sebuah pernyataan. (Dede)
Demokrasi Kebablasan, Ancaman Blogger?
Written By angkringanwarta.com on Wednesday, May 07, 2014 | 02:03
Label:
Celoteh