Berita Terbaru:
Home » » UKA-UKA di DPR

UKA-UKA di DPR

Written By angkringanwarta.com on Saturday, March 31, 2012 | 14:09

Oleh Kurniawan

Sebelum berbicara jauh tentang apa yang akan ditanyangkan, ada baiknya ada sesi kata pengantar atau sekadar basi-basi untuk perkenalan perihal UKA-UKA.

UKA-UKA adalah sebuah penampakan, penampakan itu bisa hadir hanya berupa suara tanpa tahu siapa pemilik suara tersebut, atau sosok yang muncul begitu dan tak begitu jelas. Bahasa lainya samar, ada yang mengatakan tak jelas, absurd, dan segala macamnya. Yang sangat jelas adalah penampakan. UKA-UKA dulu pernah tanyang di TV, dan sekarang muncul lagi.

Bagaimana jalan ceritanya, silah dinikmati, ditambahkan juga boleh, atau di lain-lainya juga boleh. Untuk mempersingkat waktu, acara kami mulai.

Selamat Menyaksikan Siaran Langsung dari Gedung DPR (30/3).

"Lanjutkan" suara itu terdengar nyaring, tapi entah dari berantah munculnya.
"Pasti dari partai Demokrat," komentar orang yang sedang duduk menikmati bubur dari sisi kanan.
"Bapak Pimimpin sidang yang terhormat, ini penting, sebab rakyat perlu tahu,."
"Interupsi, pimpinan sidang" kembali suara yang tak diketahui dari mana asalnya.
"Tidak perlu," sebuah sambaran ujaran tak jelas dari entah berantah, yang jelas suara tersebut terdengar dari dalam persidangan.
"Apakah kita tidak bisa menghargai orang yang berbicara," ungkap Marzuki Ali selaku pemimpin sidang sambil menatap ke kearah pengunjung Gedung DPR yang ada dihadapannya, mungkin ia ingin mengetahui dari mana suara itu berasal, jejaknya suaranya ada di sebelah kiri sambil menyerongkan arah pandangan, lalu oh tidak sebelah kanan, atau tepat dihadapanya.

Entah berhasil atau tidak, pimpin menyilahkan untuk dilanjukan.

PKS melanjukan ungkapannya "Menurut kami ini perlu, agar rakyat tahu, bahwa bla, bla, bla......"

"Cari muka banget PKS" komentar seorang yang berada sisi kanan.

"Demokrat pasit mendukung kenaikan BBM, sudah ketebak, rapat apaan." kata orang yang sedang menikmati rokok di dari sisi kiri.

Untuk lebih jelasnya, akan sedikit digambarkan perihal komentar sisi kiri dan sisi kanan. Acara perihal persidangan yang berlangsung di DPR oleh salah satu stasiun disakikan orang-orang yang berkunjung di warung kopi (Warkop). Para pengunjung warkop tersebut terletak di sebelah kiri dan juga sebelah kanan dari TV yang dengan layar berukuran 14 inci.

Tak hanya komentar yang tak jelas dari para orang yang ikut sidang, mereka pengunjung warkop turut mengeluarkan komentar yang atas apa yang dilakukan anggota rapat.

Kembali penanyang TV, ketua umum melanjutkan ungkapanya, "Bailak lah, sebagaiamana yang telah kita sepakati tentang pasal bla, bla, bla, .......... Dan sekarang siapa yang tak memilih apsi satu berdiri." "Tolong dihitung" Tambah Marzuki Ali.

Saat dihitung tiba-tiba Hanura pergi, begitupula PDI Perjuangan yang mengikuti jejak Hanura meninggalkan ruangan atau bahasa kerennya Aksi walkout.

Kepergian PDI Perjuangan disambut dengan ungkapan "Selamat jalan," "Semoga selamat sampai tujuan," "Bagus," "Kita perlu menghargai setiap......... belum selesai ungkapan Marzuki langsung disambar "Tidak perlu disikapi," kometar tak jelas dari mana asalnya.

Tak berselang lama, "Pamdal, Pamdal amankan teriak tak jelas juga dari mana datangnya.
"Jangan dipukul," Teriak orang

Dari TV terlihat beberapa orang yang menggunakan pakaian seragam menarik dan ada juga yang menjembak, dan segala macam, seperti pertunjukan perang, atau orang yang sedang tawuran.

*Penulis adalah orang yang masih belajar memindahkan peristiwa menjadi kata-kata. Dan sekarang aktiv nongkrong di angkringanwarta.com

Share this post :

Masukkan email untuk berlangganan:

Delivered by Angkringanwarta

 
Ayo kirim tulisanmu ke : angkringan123@gmail.com
Copyright © 2012. AngkringanWarta - All Rights Reserved
Powered by Angkringanwarta