Sepenggal lirik Iwan Fals, setidaknya itu yang terlintas saat kami berada di pinggir laut muara angke. Menatap matahari yang mulai mengunig, deretan perahu nelayan (24/1).Mungkin ini juga yang dilihat Iwan kala menciptakan lagu yang berjudul “Mereka Ada Di Jalan” Dan yang berbeda mungkin hanya tempatnya saja. “Melihat mereka telanjang kaki saling berebut bola. Utak-atik lewatkan lawan kemudian umpan bola, selanjutnya bola ditendang, sang kiper siap menghadang, dan apa yang terjadi?
Ternyata kiper mampu bertugas dengan baik, bola berhasil diblok dengan baik, bola pun memantul melayang dan mendarat di laut. Para pemainpun tertawa, untuk sejenak permainanpun berhenti, salah seorang dari mereka akan berenang mengambil bola. Dengan pakaian basah kuyup, ia akan kembali bergabung dengan timnya untuk melanjutkan permainan bola.
“Kalau di KTP Andi Setiawan, kalau nama teman manggilnya Borcil,” ungkap seorang yang sedang memitik gitar sambil mengamati teman-temannya bermain bola. “Hampir semuaya penduduk asli sini, bang.” Borcil menambahkan, “kami tinggal di rumah susun.” Dan hampir setiap sore main bola, dulu sebelum aspal dibangun, mereka main di sana,” sambil menunjuk ke arah deretan warung-warung.
Borcil masih sibuk dengan petikan gitarnya, ia menambahkan “Sebenarnya di sana ada tanah lapang, tapi yang boleh main bola hanya mereka yang ikut sekolah bola.”
Matahari perlahan makan menghilang, tergantikan lampu-lampu jalan Darmaga. Mereka serempak berhenti bermain bola, Sebelum mereka meninggalkan lapang, terdapat seorang anak berumur kisaran 10 tahun duduk berjalan di tepi aspal yang berukuran persegi panjang dengan panjang kira-kira sampai 20 M, dan lebar 7 M. Di sana telah terdapat teman-teman sebayanya yang sudah dari tadi asik ngobrol, ia pun duduk di samping dengan pakaian basah kuyup, ia sandarkan kaki pada dadanya, ia asik mendengarkan seeorang yang asik bercerita tentang Leonil Messi.
Mungkinkahkah dari jalanan ini mereka akan menjadi Messi yang lain, atau setidaknya menjadi Ronaldinho atau Carlos Tevez, yang keduanya sama-sama pernah bermain di jalanan?
Tak jauh dari tempat itu, terpantau sebuah tepatnya di pinggir jalan menuju Darmaga terdapat sebuah bangunan dengan dinding menjulang kira-kira 1 M, dan beberapa keluar dari pintu gerbang dengan menggunakan kostum dan sepatu bola, di balik gerbang nampak sebuah tanah lapang yang ke dua sisinya terdapat gawang. (Dede, foto Jose).
