JAKARTA- Angkringanwarta, Minimnya Ruang Terbuka Hijau (RTH) di seluruh Jakarta, disebabkan padatnya di ibu kota sehingga tak memberikan ruang untuk tumbuhnya pohon. Maka untuk itu, dibuatlah sebuah ruang untuk tumbuhnya pohon di bantaran kali Ciliwung.
Bantaran kali Ciliwung yang hendak dibuat RTH mulai ditanamin, dalam penanaman dilakukan oleh Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo bersama jajaran pemerintah provinsi DKI Jakarta. Mereka menanam 20 ribu bibit pohon yang telah disediakan Komando Pasukan Khusus (Kopassus) TNI Angkatan Darat Cijantung, Minggu (15/1).
“Saya bersama dengan Koppasus menyelenggarakan kegiatan penanaman pohon dan pembersihan Kali Cilwung,” kata gubernur yang akrab disapa Foke di Lapangan Tembak Rama Sinta, Cijantung.
Sehari sebelumnya, Koppasus TNI AD telah membagikan 20 ribu bibit pohon kepada masyarakat dan pengendara yang melintas di Jalan Raden Ajeng Fadilah Cijantung Jaktim. Mereka juga sudah melakukan penanaman di bantaran Kali Ciliwung. Mereka menaman sepanjang sepanjang 12, 67 kilometer yang dimulai dari jembatan dekat Universitas Gunadharma Depok sampai Rindam di Condet, Jaktim.
Minggu pagi (15/1) Foke secara simbolis menanam pohon di depan Tempat Pembuangan Sampah (TPS) Koppasus TNI AD. Kemudian, dilanjutkan membersihkan sampah bantaran dan menyusuri Kali Ciliwung dengan perahu karet. Selesainya, ia kembali ke Hutan Kota Cijantung.
Ada tujuh jenis pohon yang ditanam. Di antaranya Kayu Afrika, Trembesi, Mahoni, Nyamplung, Salam, Mangga, dan Rambutan. “Pohon-pohon ini dipilih karena memiliki daya serap CO2 yang luar biasa puluhan kali lipat, jika dibandingkan pohon lainnya,” kata Foke.
Contohnya, seperti pohon trembesi yang memiliki akar kuat dan dapat menyerap hingga 28,5 ton CO2 per-tahunnya. Oleh karena itu, pohon-pohon tersebut dapat menjaga bantaran kali Ciliwung dari rawan banjir maupun longsor.
Sungai Ciliwung yang aliran sungainya 347 kilometer persegi melintasi dua provinsi yaitu DKI Jakarta hingga Jawa Barat. Segmen satu hingga empat terdapat di Jawa Barat. Serta segmen lima dan enam dari Lenteng Agung hingga Condet. “Makanya segmen hilir DKI ini menampung hal-hal yang terjadi di bagian hulu, citranya semakin hari semakin tercemar,” ujarnya.
Foke melanjutkan melalui program “Green, Clean, and Healty” ini dengan melibatkan Koppasus, komunitas, mahasiswa serta masyarakat sekitar diharapkan dapat memenuhi target RTH. Meski target pemenuhan RTH di Jakarta 13,94 persen, namun 2010 baru terlaksana seluas 9,48 persen. (M.Faiz)