Puluhan petugas jalan tol JORR wilayah Pasar Rebo, Lenteng Agung, dan Jatiasih mengalami keracunan makanan, Jumat (26/10/2012). Sebagian dari korban yang menyantap makanan catering tersebut juga dikabarkan sampai mengalami pingsan.
Para korban itu merupakan
pegawai PT JAL, pengelola potongan jalan tol JORR dari pertemuan Cikampek
sampai Ulujami Bintaro. Para korban pun dilarikan
ke sejumlah rumah sakit di sekitar gerbang tol Pasar Rebo, di antaranya RS
Harapan Bunda, RS Sunyoto, termasuk ke RS Mitra Keluarga Bekasi dan RS
Internasional Bintaro.
Terkait kabar tersebut, PT Jalan Lingkar Luar Jakarta (JAL)
membenarkan informasi adanya petugas tol JORR mengalami keracunan makanan,
Jumat (26/10). Namun, JAL membantah
kabar tersebut bukan lantaran keracunan makanan. “Bukan keracunan makanan,
kalau keracunan makanan kita semua yang ada di wilayah 1-6 kena semua dong,”
kata Central Komunikasi PT JAL, Sanjaya, Jumat (26/10) malam.
Menurut dia, apa yang dialami petugas tol itu hanyalah salah
makan saja. “Mereka pas masuk kerja sudah dalam kondisi kurang sehat, nah
ditambah makan nasi goreng yang memang sudah agak basi. Itulah yang membuat
kondisi mereka langsung drop,” jelas Sanjaya.
Dia juga membantah kabar para petugas tol tersebut dirawat
di sejumlah RS. Sanjaya mengklaim, rekannya tersebut hanya dirawat RS Harapan
Bunda.
Padahal, informasi yang didapat menyebutkan, ada sembilan
korban yang dirawat di RS Harapan Bunda. Sisanya, empat orang mendapat
perawatan di RS International Bintaro. Adapun empat orang pegawai PT JAL yang
dirawat di RS Internasional Bintaro, yakni Asri Miswari, Djuriah Yustiani,
Hariyanto, dan Haryono.
“Korban masuk pukul 14.03 tetapi sudah dibolehkan pulang
pada pukul 17.00,” ungkap seorang petugas RS Internasional Bintaro kepada
Monitor Indonesia. Adapun keempat korban tersebut diketahui beralamat di
wilayah Ciputat, Pondok Aren, dan Depok.
Sedangkan, untuk informasi korban yang dilarikan RS Harapan Bunda
belum diketahui secara pasti. Pasalnya,
pihak rumah sakit enggan memberikan informasi. Petugas Instalasi Gawat
Darurat (IGD) yang dihubungi Jumat (26/10/2012) sore, malah menyarankan agar
informasi tersebut ditanyakan ke pengelola jalan tol bersangkutan. “Dari tadi
banyak pasien, tanyakan ke pengelola tol-nya saja,” jawab petugas tersebut.
Yatna