Home »
Kolom Bola
» Nasib PSSI dan KPSI Selanjutnya
Nasib PSSI dan KPSI Selanjutnya
Written By angkringanwarta.com on Saturday, December 15, 2012 | 16:50
Oleh Edi Hardian*
Jumat, 14 Desember 2012 FIFA mengadakan kongres di Tokyo Jepang, di mana salah satu agenda dalam kongres tersebut memutuskan apakah FIFA akan memberikan sanksi bagi Indonesia terkait kemelut dan dualisme berkepanjangan yang tak kunjung usai.
Sebagaimana diketahui, hampir selama tahun 2012 ini kondisi persepakbolaan tanah air seolah tidak pernah berhenti diterpa masalah. Berawal dari dualisme liga (LSI dan LPI) sampai merambat menjadi dualisme federasi sepakbola (PSSI dan KPSI). Akibat dari dualisme tersebut munculah dua tim nasional (Timnas) yaitu timnas PSSI yang bermaterikan mayoritas pemain LPI dan timnas KPSI yang bermaterikan pemain LSI.
Dampak nyata dari dualisme ini tentu saja sudah sama-sama kita ketahui, yaitu timnas yang berlaga di AFF Cup 2012 lalu bukanlah bermaterikan pemain terbaik Indonesia sehingga timnas tidak lolos dari fase grup. Hal ini mengulang prestasi buruk timnas di ajang AFF Cup 2007 lalu.
Kondisi seperti ini sangat mengkhawatirkan, hasil rapat exco FIFA di Tokyo Jepang memang tidak memberikan sanksi kepada Indonesia terkait kisruh dan carut marut persepakbolaan kita karena FIFA menganggap hal ini bisa diselesaikan pihak AFC yang menaungi wilayah Asia. Ini menjadi kabar baik bagi pencinta sepak bola nasional, sekalipun FIFA deadline (batas waktu) kepada PSSI untuk menyelesaikan dualisme ini pada 30 Maret 2013.
Akan tetapi apakah lantas carut marut dan pertikaian dua kubu (PSSI vs KPSI) menjadi selesai dengan di batalkannya hukuman FIFA untuk Indonesia? Jawabannya tentu saja tidak. Kedua kubu baik PSSI atau KPSI sama-sama ngotot merasa paling benar dalam mengelola sepak bola Indonesia. Bahkan setelah keputusan FIFA terkait penundaan sanksi bagi Indonesia keluar, kedua kubu ini tetap saja berseberangan dalam memutuskan jalan keluar.
Hal ini dapat di lihat dari komentar perwakilan kedua kubu tersebut. Dari pihak KPSI diwakili La Nyala Mattalitti mengatakan, urungnya FIFA memberi sanksi karena usaha dari task force bentukan pemerintah yang melobi pihak FIFA. Sedangkan dari versi Halim Mahfuz dari PSSI mengatakan, batalnya sanksi berkat kerja keras PSSI dalam menceritakan kondisi sepak bola Indonesia kepada FIFA.
Entah sampai kapan kemelut kedua pihak ini akan terus berlanjut, melihat kedua belah pihak ini sama-sama ngotot seolah merasa mereka yang paling benar. Mereka (PSSI dan KPSI) seolah lupa, bahwa tugas mereka sesungguh nya adalah “melayani” masyarakat Indonesia lewat sepak bola. Namun sebaliknya, mereka terlihat sangat kekeuh mempertahankan ego demi golongan mereka sendiri.
Mudah-mudahan saja penundaan sanksi FIFA bukanlah menjadi babak baru perseteruan PSSI vs KPSI, akan tetapi menjadi momentum bagimasing-masing pihak untuk introspeksi diri demi kemajuan bersama, yaitu kemajuan timnas, dan Indonesia terhindar dari hukuman FIFA Maret 2013 nanti.
*Penulis adalah pecinta sepak bola Indonesia
Label:
Kolom Bola