Beberapa waktu yang lalu, media mencatat aksi penembakan yang dilakukan militan
Taliban terhadap seorang Pakistan bernama Malala Yousafzai. Ia ditembak lantaran
berkampanye untuk pendidikan anak perempuan di Swat Valley, Pakistan pada 9
Oktober 2012 lalu.
Atas aksi tersebut, Taliban banyak menuai kencaman dan sejumlah orang dari
berbagai negara menyanjung keberaniang gadis tersebut.
Namun, nyatanya kecaman tersebut tak membuat Taliban lelah untuk melakukan
tindak anarkis guna menentang pendidikan terhadap anak-anak terutama perempuan.
Para militan Taliban kembali menyerang empat sekolah di wilayah keukuan Pakistan.
Untungnya, dalam ledakan tersebut tak ada orang yang terluka. Ledakan
tersebut akibat serangan bom yang dilakukan para militan.
Serangan bom yang dilakukan para militan terjadi di empat sekolah laki-laki
di distrik Mohmand pada Kami (28/2) dini hari. Menurut pejabat-pejabat
setempat, serangan-serangan Taliban di wilayah tersebut telah menghancurkan
lebih dari 100 sekolah.
"Para militan dari TTM (Tehreek-e-Taliban Mohmand) meledakkan gedung
empat sekolah pada sekitar pukul 02.30 waktu setempat," kata seorang
intelijen di Mohmand sebagaimana dilansir kantor berita AFP, Kamis (28/2/2013).
Pejabat pemerintah Pakistan, Liaqat Ali mengatakan, insiden itu terjadi
usai para militan menaruh bom-bom rakitan untuk meledakkan keempat gedung
sekolah tersebut. "Keseluruhan empat sekolah itu benar-benar hancur,
jumlah sekolah yang hancur di Mohmand saat ini sudah lebih dari 100," ujar
Ali.
Para militan Taliban yang sudah lama menentang pendidikan anak-anak, telah
menghancurkan ratusan sekolah, kebanyakan sekolah khusus perempuan, di wilayah
Pakistan barat laut dalam beberapa tahun terakhir. (AyodiaKelana)