Jelang berakhirnya
masa jabatan, anggota DPRD DKI Jakarta seakan tak henti-hentinya bertingkah. Usai
mengkritik habis-habisan program Kartu Jakarta Sehat (KJS) yang digagas
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo, anggota Dewan berniat melakukan pelesiran ke beberapa negara
dalam waktu dekat.
Mereka mengaku akan
mempelajari beberapa program pembangunan kota yang dicanangkan Gubernur Joko
Widodo seperti yakni Deep Tunnel atau
terowongan bawah tanah multifungsi, monorail, dan tanggul raksasa di tepi laut
atau Giant Sea Wall.
Menanggapi hal
tersebut, Direktur Investigasi FITRA Uchok Sky Khadafi menyampaikan ucapkan
selamat jalan-jalan untuk DPRD DKI Jakarta ke luar negeri. “ Kalau mau belajar
Deep Tunel, monorail, dan waduk raksasa tidak usah ke luar negeri, cukup baca
buku, internet atau panggil ahli ke dari luar negeri ke DPRD," ujarnya
yang disampaikan dalam rilisnya, Jumat (31/5).
Uchok menilai
kunjungan tersebut hanya menghabiskan devisa dari hasil pajak dan tentunya
menguras keringat rakyat yang diberikan kepada kas negara.
"Untuk itu, kami
Seknas FITRA meminta agar dihentikan studi banding yang dikemas jalan-jalan dan
senang-senang ini, kalau DPRD tidak mau menghentikan ini, lebih baik saya
mengimbau kepada rakyat Jakarta, anggota dewan yang berangkat ke luar negeri,
jangan dipilih lagi untuk pemilihan tahun 2014," jelas Uchok.
Menurutnya, DPRD
sama sekali tak mempunyai rasa peka dan tidak memikir rakyat sendiri untuk
tidak ke luar negeri. “Jika tetap memilih mereka, maka rakyat akan berdosa,
memilih anggota dewan, yang kerja hanya jalan-jalan dan senang-senang
saja," tandasnya.
Dalam kunjungan
tersebut, kata dia, anggota DPRD mengalokasi anggaran sebesar Rp 1,9 miliar.
Sebagian besar dana itu digunakan untuk kunjungan kerja sister city dan
kunjungan kerja balasan sebesar Rp 1.812.000.000.
Kunjugan itu juga
rencananya akan diikuiti beberapa PNS DKI juga ikut dalam kunjungan ini. Khusus di DKI, kunjungan antar sister city ini
menghabiskan dana Rp.1.183.200.000.
(DS)