Begitu tingginya ongkos dokter membuat Eko Prasetyo meluangkan waktu untuk menulis sebuah buku berjudul 'Orang Miskin Dilarang ke Dokter'. Baik tembang yang dibawakan Iwan maupun buku karya Eko semakin nyata adanya.
Bagaimana tidak? Hingga saat ini cerita menyedihkan perlakuan Rumah Sakit terhadap orang miskin masih terjadi. Terbaru, cerita miris itu datang dari pasangan Mustari dan Nursia, warga Dusun Patommo, Desa Kaliang, Kecamatan Duampanua, Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan.
Pasangan ini harus menerima kenyataan yang begitu menyakitkan saat mengetahui buah hatinya, Naila yang berusia dua bulan meninggal dipelukan ibunya lantaran penolakan Rumah Sakit Umum (RSU) Lasinrang, Pinrang.
RS menolak melakukan perawatan dengan alasan belum lengkapnya berkas keterangan sebagai warga miskin. Padahal, kondisi Naila yang harus segera mendapat perawatan lantaran napasnya yang tersengal-sengal.
Mendapat perlakuan tersebut, Mustari sempat berdebat dengan pihak RS. "Saya ke rumah sakit karena rujukan puskesmas. Saya juga sudah serahkan KTP dan surat rujukan dari puskesmas, tapi oleh pihak rumah sakit dimintai lagi surat keterangan lahir. Saya sudah minta supaya anak kami diperiksa dulu sambil menunggu surat lahirnya karena jarak rumah kami dengan rumah sakit sangat jauh," kata Mustari, (lihat kompas Kamis (31/10) siang).
Keterangan Mustari tengah memangku putrinya yang sudah dalam keadaan lemas tak meluluhkan hati pihak. Akibatnya, ia harus mengiklaskan buah hatinya meninggal dalam pelukannya. "Anak saya meninggal di pangkuan ibunya, saat saya masih berdebat di loket rumah sakit dengan petugas setempat agar membantu perawatan anak kami," imbuhnya.
Ayah korban sempat mengamuk dan membanting berkas yang ditolak petugas rumah sakit di depan loket layanan. "Saya putus asa dan membawa pulang putri kami yang sudah meninggal untuk kami kebumikan," ujarnya.
(Arul)