Lembaga Takmir Masjid Nahdlatul Ulama (LTMNU) untuk pertama kalinya mengadakan program mudik gratis. Ini merupakan upaya NU supaya lebih dekat dengan warganya melalui program-program yang langsung dirasakan. Sosialisasi pun dilakukan melalui internet, spanduk, dan dari mulut ke mulut. Yang jadi sasaran khusus adalah pesantren-pesantren NU yang ada di Jakarta, seperti di Ciganjur , Assafiiyah dan banom-banom NU. Hingga Senin, (22/08) jumlahnya sekira 1200 orang.
Menurut KH. Abdul Manan, ketua LTMNU, tujuan mudik gratis LTMNU ini adalah untuk meringankan pemudik yang rata-rata warga nahdliyin dalam merayakan hari raya Idul Fitri 1432 H di kampung masing-masing.
Dan ongkos bus yang biasa digunakan untuk membeli tiket, dapat digunakan untuk membelikan oleh-oleh untuk keluarga yang telah menunggu kampung,” tambah Manan saat ditemui di Gedung PBNU lantai 4, (23/08) pukul 15.00 Wib.
Pihak LTMNU sendiri telah bekerjasama dengan berbagai pihak sehingga dapat menyiapkan 25 bus. Masing-masing bus bisa menampung 50 orang. Rencananya bus akan berangkat serentak tanggal 25, Agustus.
Bus yang telah disediakan untuk membawa para pemudik agan diberangkatkan secara serentak dari gedung PBNU. Ada pun rute permberangkat ada yang melalui jalur utara dan juga jalur selatan.
Untuk rute jalur Utara akan melewati Brebes, Semarang, Kudus, Pati Pekalongan, sementara untuk jalur selatan melintasi Tasikmalaya, Yogyakarta, Wonosobo, Purwokerto.
Dan selama dalam perjalanan pemudik, LTMNU sudah menydiakan 50 posko yang bertempatkan di mejid, dengan adanya posko tersebut para pemudik dapat beristirahat selama perjalanan.
Kriteria mesjid pun telah ditentukan, diantaranya memiliki halaman luas yang cukup untuk parkir, ada toilet yang cukup dan tentunya lokasi berada di pinggir jalan. Pihak masjid akan membentuk panitia lokal, misalnya siapa yang bertugas mengatur parkir, apa boleh ada penjual asongan atau makanan lainnya. (Abdullah)
