Berita Terbaru:
Home » » Metamorfosis Topi Bambu

Metamorfosis Topi Bambu

Written By angkringanwarta.com on Wednesday, May 30, 2012 | 01:10

Perkembangan dan kemajuan sebuah kota dapat dilihat dari perkembangan properti. Tiga kota terakhir yang terakhir disebut juga dikenal sebagai kota satelit bagi Jakarta. Keberadaan kota satelit akan mengurangi beban kepadatan di Jakarta. Kabupaten Tangerang yang letaknya bersebelahan dengan ibukota Negara, memiliki semua kriteria sebagai daerah yang layak menjadi pusat pertumbuhan industri. mempunyai sejumlah kawasan industri di lokasi yang strategis dan memiliki banyak sumber tenaga kerja, sehingga saat ini terkenal dengan Kota Industri yang dahulu pusat kerajinan.

Kerajinan Topi Bambu

Perkembangan Industri yang kini semakin maju akhirnya menjadikan kerajinan rakyat Kabupaten Tangerang ini mengalami kemunduran karena harus bersaing dengan pasar yang semakin ketat. Pengrajin Topi Bambu semakin berkurang karena generasi muda tidak lagi berminat untuk menggarap sektor tersebut. Hal tersebut dikhawatirkan akan menyebabkan semakin mundurnya kerajinan dan industri tradisional Kabupaten Tangerang. Berangkat dari situlah harus dilakukan upaya-upaya untuk melestarikan hasil kerajinan dan industri tradisional Kabupaten Tangerang.

Melestarikan Kerajinan Kab. Tangerang

Cukup banyak kerajinan dari Kab. Tangerang seperi dibawah binaan dari Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah khususnya Kerajinan dari Bambu. Untuk membangkitkan kembali potensi tradisional dan keunikan yang ada di wilayah Kabupaten Tangerang ada komunitas yang masih peduli akan potensi dan kerajinan yang ada di Kab. Tangerang dengan dibentuknya komunitas daring (online) bagi warga Kabupaten Tangerang dengan domain www.TopiBambu.com.com

Kerajinan dan anyaman Topi Bambu saat ini mulai terlupakan, dengan adanya komunitas ini sudah mulai mencoba untuk memperkenalkan kembali TopiBmbu yang terlupakan ini dengan kegiatan yang sudah dilakukan seperti dalan Acara Pesta Blogger Banten, Promosi di Galery Gedung UKM Smesco, Festival Cisadane Kota Tangerang, Pameran Terpadu Tepat Guna Kab. Tangerang, Bazar di Seminar Parenting di BPPT dan Pelatihan Topi Bambu dengan Kampoeng Bank BNI, Pameran Kridaya, dan lain lain.

Kondisi Saat Ini

Kerajinan TopiBambu yang banyak di pasaran dan banyak dikenal adalah Topi Bambu untuk Pramuka, Dimana Topi Pramuka masih terus di jual dari Tangerang ke seluruh nusantara ini seperti daerah Aceh, Pelembang, Lampung Jawa, Kalimantan sampai Papua.

Potensi mulai dari penganyam hingga pengrajin ( Finishing) sangat potensial untuk membuka lapangan pekerjaan khususnya pengrajin TopiBambu sehingga dapat meningkatkan taraf hidup penganyam dan pengrajin. Produk anyaman dari TopiBambu ini masih dapat memiliki kekhasan dan keunikan seperti Topi Wisata ( Topi Coboy, Topi Country, Topi Pantai dan Laken), Topi Petani dan lain-lain.

Sentra Anyaman Topi Bambu

No

Kecamatan

Desa

Tenaga Kerja

1

Cikupa

Kutruk

46

Korelet

85

2

Cisoka

Cempaka

315

Cisoka

207

Pasanggrahan

182

Caringin

42

Cerenang

23

3

Tigaraksa

Rancabuaya

382

Tipar

279

Jambe

102

4

Balaraja

Bunar

364

Buniayu

26

Dangdeur

218

Merak

174

5

Panongan

Panongan

120

Serdang kulon

115

6

Legok

Serdang Wetan

23

Total Penganyam

2703

*Sumber Dinas Industri dan Perdagangan

( Buku Propil Industri Topi Dari Bambu)

Tidak Melupakan Sejarah

Ya, Topi Bambu Tangerang pada zaman Hindia Belanda merupakan produk unggulan Tangerang yang sudah diekspor ke Amerika dan Eropa (terutama Perancis) melalui Pelabuhan Tanjung Priok. Topi bambu produksi Tangerang merajai pasaran karena kualitasnya yang sangat baik. Pada saat itu, topi bambu dianyam oleh penduduk asli dan diperdagangkan oleh orang-orang Tionghoa. Ekspor ke luar negeri sendiri dilakukan oleh pedagang Eropa.

Kejayaan topi Tangerang baru berakhir sekitar tahun 1930 dan hingga kini tak mampu bangkit kembali. Kemunduran tersebut diawali dengan merosotnya ekspor akibat adanya perubahan mode yang diminati pasar dunia dan saingan mode topi dari pengrajin di Amerika Selatan. Selain itu karena adanya krisis ekonomi tahun 1930 dimana menghantam ekspor-impor dunia.

Lambang daerah Kabupaten Tangerang ditetapkan dengan peraturan daerah No. 19 tahun 1984 tanggal 25 oktober 1984, yang kemudian disempurnakan dengan Peraturan Daerah No. 10 tahun 1987 tanggal 21 Mei 1987. yang terdapat pada bagian tengah gambar Topi Bambu melambangkan “Topi Bambu melambangkan hasil kerajinan dan industri dari Kabupaten Tangerang.”

Semoga dengan adanya Tugu Selamat Datang di Pemda Kab. Tangerang serta Simbol Kab. Tangerang dengan TopiBambunya, Perkembangan metamorfosis TopiBambu ini semoga mendapat perhatian serius dari Pemerintah sehingga masyarakat tetap setia dan tetap melestarikan kerajinan TopiBambu sehingga tidak punah di era globalisasi ini..





Share this post :

Masukkan email untuk berlangganan:

Delivered by Angkringanwarta

 
Ayo kirim tulisanmu ke : angkringan123@gmail.com
Copyright © 2012. AngkringanWarta - All Rights Reserved
Powered by Angkringanwarta