Dan juga diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan rakyat dan terciptanya lapangan pekerjaan yang mampu menyerap tenaga kerja hingga mencapai 400.000 orang.
Dalam upaya revitalisasi tahun 2012 ini, KKP menargetkan produksi udang menikatkan hingga 15 persen atau 529.000 ton, dengan menfokuskan pada industrilalisasi udang di Provinsi Banten dan Jawa Barat.
Pencapaian tersebut lebih banyak dibandingkan pada tahun sebelumnya yang hanya 460.000 ton, dengan capaian luas tambak udang pada 2011 seluas 180.844 ha yang tersebar di 22 kabupaten.
Selanjutnya, untuk tahun 2014, KKP menargetkan lokasi industrialisasi udang bisa mencakup empat provinsi, yaitu Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur, dengan total luas lahan 135.213 ha.
“Rencananya, revitalisasi tambak tersebut akan dilengkapi dengan perbaikan tanggul pematang, pendalaman tambak, serta pemasangan plastik mulsa,” ungkap Menteri Kelautan dan Perikanan Sharif C. Sutardjo dalam Forum Udang Nasional di Convention Centre Institut Pertanian Bogor (IPB), Jawa Barat, Kamis (24/5/2012).
Untuk mencapainya, KKP melalui Dirjen Perikanan Budidaya (DJPB) melakukan penguatan di sektor kelembagaan, meliput Unit Pelayanan Pengembangan (UPP) Perikanan dan Kelompok pembudidaya Ikan (POKDAKAN). “Dalam mendukung upaya itu, KKP menyusun jaringan informasi kelembagaan UPP dan POKDAKAN serta memfasilitasi kemitraan,” ujar Sharif.
Sharif menambahkan, KKP juga berupaya mendapatkan dukungan dari berbagai kementerian dan instansi terkait, di antaranya Kementerian Pekerjaan Umum, Badan Pertanahan Nasional (BPN), Perusahaan Listrik Negara (PLN), Pemerintah Daerah (Pemda), Perbankan, dan Perguruan Tinggi.
Tak cukup sampai disitu, KKP akan menggandeng peran serta pihak swasta, yaitu produsen benih untuk menjamin ketersediaan benur udang berkualitas, pakan, dan sarana produksi lainnya, serta stakeholders yang bergerak di bidang pengolahan dan pemasaran hasil perikanan.
Melalui Revitalisasi Bisa Tingkatkan Ekspor Udang
Dengan dilakukannya rencana Revitalisasi yang oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), diharapkan mampu meningkatkan ekspor udang ke sejumlah negara, terutama Amerika dan Jepang. DIRJEN Perikanan Budidaya Slamet Subiakto mengungkapkan sebelum dilakukan revitalisasi, peningkatan produksi udang untuk ekspor, telah terjadi pada hasil produksi tahun 2011.
“Tahun sebelumnya pun kita sudah mampu mengekspor udang ke beberapa negara,” kata Slamet ketika berbicara dalam Forum Udang Nasional di Convention Centre Institut Pertanian Bogor (IPB), Jawa Barat, Kamis (24/5/2012).
Slamet menjelaskan, peningkatan udang pada tahun 2011 di pulau Jawa telah mengalami peningkatan yang cukup signifikans jika dibandingkan tahun sebelumnya. Produk tersebut mencapai angka penjualan 1,3 miliar dolar AS, dengan total capaian volume ekspor udang sebesar 158.000 ton. Sedangkan pada tahun 2010 hanya mencapai sebesar 1,1 miliar dolar AS.
Tak hanya itu saja, melalui revitalisasi diharapkan dapat mengatasi terjadinya kerusakan tambak di daerah pantura yang disebakan menikatnya pencemaran dan kerusakan di daerah hulu Dengan kondisi demikian, tentunya akan menggangu peningkatan hasil tambak, khususnya udang.
Sebab, rencananya KKP akan membantu menyelesaikan permasalahan pertambakan secara optimal, melalui pemberian fasilatasi berbagai pihak, guna terbangunnya kemitraan antara petambak dan berbagai elemen. Bantuan itu antara lain Bantuan Langsung Masyarakat (BLM), Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL), Kredit Usaha Rakyat (KUR) serta kredit komersil. (Dede S)
