Berita Terbaru:
Home » » Pada Minggu Sore, Soekarno Ikut Ngobrol

Pada Minggu Sore, Soekarno Ikut Ngobrol

Written By angkringanwarta.com on Wednesday, June 13, 2012 | 01:28


Oleh Dede

"Kenapa harus Soekarno? "
"Iyalah, kalau enggak ada poster Soekarno diragukan masalah Nasionalisnya," jawabnya.
"Apa harus dengan poster Soekarno?"

Dan ia sepertinya tak mau kalah atau berniat dari keluar dari pertarungan yang terjadi pada pukul 14.00 WIB, bertempat di Piramida, samping UIN Jakarta. Dengan segala kemampuan, ia keluarkan jurus-jurus, dari jurus filasafat bahasa, dengan metode semantik dan hal lainya, Pokoknya bagaimana lawan bicara nyakin.
Dalam metodenya, ia korbankan Monas untuk dijadikan sebagai contoh, bagaimana monas menjadi tanda sebagai penanda dari Indonesia atau simbol Jakarta, itu menurutnya dan sepertinya setiap orang sepakat untuk hal yang itu. Dan seandainya tak ada monas??????

Kurang lebih begitulah adanya, obrolan dua hari yang lalu, tepatnya pada hari Minggu (10/6) sore.

Berbicara tentang Nasionalis, Memang pernah digembor-gemborkan Presiden pertama Indonesia, terutama saat berdiri dengan dihadapan rakyat Indonesia. Dan mengenai Nasionalisnya, bahkan dia pernah begitu memikirkanya sampai-sampai menghasilkan sebuah karya tentang Nasionalis, Agama, Komunis. Wah makin panjanga aja, seandainya tiga hal ikut-ikutan dibahas.

Dari pada pusing, mungkin ada baiknya mendengarkan lagu dari bang Iwan Fals, kalau bisa sedikit merenungkan tentang lirik-lirik itu.

"Jangan bicara soal idealisme

Mari bicara berapa banyak uang di kantong kita

Atau berapa dahsyatnya

Ancaman yang membuat kita terpaksa onani


Jangan bicara soal nasionalisme

Mari bicara tentang kita yang lupa warna bendera sendiri

Atau tentang kita yang buat

Bisul tumbuh subur

Di ujung hidung yang memang tak mancung


Jangan perdebatkan soal keadilan

Sebab keadilan bukan untuk diperdebatkan

Jangan cerita soal kemakmuran

Sebab kemakmuran hanya untuk anjing si tuan polan


Lihat di sana... Di urip meratap

Di teras marmer direktur mutat

Lihat di sana... Si icih sedih

Di ranjang empuk waktu majikannya menindih


Lihat di sana.... Parade penganggur

Yang tampak murung di tepi kubur

Lihat di sana....... Antrian pencuri

Yang timbul sebab nasinya dicuri


Jangan bicara soal runtuhnya moral

Mari bicara tentang harga diri yang tak ada arti

Atau tentang tanggung jawab

Yang kini dianggap sepi "

Dan bagi mereka yang saat ini telah akrab dengan bahasa tentang nasionalis, agama, pancasila, moral, budaya, dan segala macamnya, tak ada salahnya ikut merenung.




Share this post :

Masukkan email untuk berlangganan:

Delivered by Angkringanwarta

 
Ayo kirim tulisanmu ke : angkringan123@gmail.com
Copyright © 2012. AngkringanWarta - All Rights Reserved
Powered by Angkringanwarta