Berita Terbaru:
Home » » Berawal dari Juragan Fotokopi

Berawal dari Juragan Fotokopi

Written By angkringanwarta on Sunday, July 08, 2012 | 01:13



(Foto Chairul Tanjung. sumber gambar: tempo.co)

Satu per satu ruangan di lantai tiga Gramedia Matraman Jakarta Timur mulai dipadati pengunjung. Di tangan mereka ada buku setebal 380 halaman dan berwarna kuning keemasan. Sampul depannya terdapat gambar sosok pria memakai peci dan berbaju koko. Ia adalah Chairul Tanjung.

Di usianya yang menginjak setengah abad, ia menerbitkan buku berjudul ‘Chairul Tanjung: Si Anak Singkong’ dengan penyusun Tjahja Gunawan Diredja. Buku terbitan PT Kompas ini menceritakan perjalanan hidupnya mulai dari masa kecil di pinggiran Jakarta, menjadi juragan fotokopi hingga pemilik dari CT Corp.

Ia menganggap buku ini sebagai akumulasi dari hidupnya. “Buku ini adalah proses hidup saya. Semoga sepuluh atau 20 tahun lagi banyak CT baru yang muncul bahkan ribuan CT,” ujarnya saat peluncuran bukunya di Gramedia Matraman Senin (1/7).

Pria lulusan Sarjana Kedokteran Gigi Universitas Indonesia ini mengakui pendidikan dan keturunan bukan modal utama jika ingin menjadi pengusaha. Menurutnya, awalnya ia lakukan dengan keterpaksaan untuk biayai keluarganya.  “Sekarang gelar sarjananya pun enggak dipake,” kata Chairul.

Di dalam bukunya, Chairul juga menyelipkan visinya mengenai Indonesia pada 2030 mendatang. Ada empat yang menjadi pilar yaitu pengelolaan kekayaan alam yang berkelanjutan, mendorong Indonesia supaya masuk dalam lima besar kekuatan dunia dengan pendapatan per kapita 18 ribu dollar AS per tahun, perwujudan kualitas hidup modern. Terakhirnya, sedikitnya 30 perusahaan Indonesia dalam daftar Fortune 500 Companies.

Chairul menambahkan pentingnya benahi aspek ekonomi lalu sosial dan sebagainya. “Potensi konflik akan terjadi ketika ada orang lapar dan kenyang. Itulah yang bisa memacu konflik dari akar ekonomi. Maka saya rasa Indonesia di 2030 bisa lebih maju perekonomiannya.”

Rencananya, pemilik Trans TV dan Trans 7 ini akan menerbitkan buku keduanya. Namun lebih mengenai tata cara berbisnis serta tips-tipsnya. “Saya sudah diminta menuliskan buku kedua tapi belum ada waktunya,” ujarnya.

Ia juga bercita-cita ingin menulis buku soal 1001 penyakit Melayu. Maksudnya, adalah mengenai penyakit bangsa Indonesia. Di antaranya kemalasan, ingin instan dan gampang menyerah. Ia juga ingin merubah mindset bangsa Indonesia agar lebih maju.

Buku yang disusun sejak pertengahan 2010 hingga tahun ini, menurut penyusunnya juga dilakukan penelitian yang utuh dan objektif kepada orang-orang di sekitar Chairul dari kecil hingga kini. Menurut Tjahja, Chairul adalah sosok pekerja keras, istiqomah dan taat.

Setiap pengusaha itu berbeda-beda dan dibesarkan sesuai masanya. Begitu pun dengan Chairul Tanjung.
“Saya mengenalnya sejak saya jadi wartawan ekonomi, kalau saya melihat ada pengusaha yang diproteksi oleh pemerintah tapi ada juga yang tidak. Chairul adalah jenis kedua.” Sehingga, kata Tjahja, ia bisa membuat Kawasan Studio Terpadu di Makassar, dan Bandung.  Serta rencananya di Jakarta. 

Tia Agnes, jurnalis dan kontributor angkringanwarta.com. berkediaman di @TiaAgnezt






Share this post :

Masukkan email untuk berlangganan:

Delivered by Angkringanwarta

 
Ayo kirim tulisanmu ke : angkringan123@gmail.com
Copyright © 2012. AngkringanWarta - All Rights Reserved
Powered by Angkringanwarta