Gedung FKIK
Kasus dugaan plagiat yang meyeret Kepala Jurusan (Kajur) Farmasi Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan FKIK, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, dari hasil skripsi mahasiswa beberepa waktu yang lalu membuat heboh dunia perguruan tinggi, Muhammad Yanis Musdjah, selaku orang yang dituduh merasa dirinya tidak melakukan plagiasi.
Berikut beberapa poin yang disampaikan Yanis saat dihubungin angkringanwarta.com beberapa hari yang lalu melalui telepon.
Pertama, dirinya tidak melakukan plagiat melainkan mengadakan penelitian yang melibatkan skripsi mahasiswa. Demi mengangkat akreditasi Jurusan Farmasi UIN Syarif Hidayatullah yang lebih baik.
Kedua, sebagai Kepala Jurusan Farmasi, dirinya dituntut untuk melakukan banyak penelitian yang melibatkan mahasiswa karena penelitian dosen yang berdasarkan skripsi mahasiswa akan turut membantu meningkatkan mutu akreditasi sekaligus berpengaruh kepada kemajuan UIN.
Ketiga, Skripsi dari mahasiswa yang dijadikan penelitian kali ini, bukan untuk dipublikasikan. Melainkan, untuk mencairkan dana penelitian. Tak ada niat sedikit pun untuk melakukan plagiat.
Keempat, dirinya sangat menyayangkan atas tuduhan plagiat, apalagi diperparah dengan tidak adanya kesempatan baginya untuk melakukan pembelaan di depan rektor UIN Syarif Hidayatullah, Komaruddin Hidayat.
Kelima, hukum yang dijatuhkan kepadanya terkesan tidak adil. Pemberitaannya tidak berdasarkan semua pihak yang bersangkutan. Ditambah dengan tidak adanya penandatanganan yang dilakukan pemerintah pada Berita Acara Pemeriksaan (BAP).
Itulah beberapa poin penyampaian Yanis terkait tuduhan plagiat yang ditujukan kepadanya.
(Jong)
