Film : Cinta Suci Zahrana
Sutradara : Chaerul Umam
Pemain : Citra Kirana, Nena Rosier, dan Amaroso Katamsi
Skenario : Misbach Yusa Biran
Genre : Drama
Produksi : Sinemart Pictures
Layaknya Ketika Cinta Bertasbih, novel Cinta Suci Zahrana juga menjadi salah satu karya El Shirazy yang laku keras, sehingga memudahkan pemasaran film ini. Hanya saja Chaerul Umam, El Shirazy, dan Sinemart coba memberikan sesuatu yang berbeda.
Chaerul Umam, Habiburahman El Shirazy dan rumah produksi Sinemart kembali bekerja sama menggarap drama romantis berseting religi. Kali ini kisah novel yang diangkat adalah Cinta Suci Zahrana. Sebelumnya mereka pernah bekerja sama dalam produksi Ketika Cinta Bertasbih I-II.
Sebelum meninggal, Misbach Yusa Biran masih sempat menggubah novel Habiburahma El Shirazy menjadi skenario. Inilah karya terakhir pendiri Sinematek Indoensia yang dikemas oleh koleganya Chaerul Umam, Cinta Suci Zahrana.
Cinta Suci Zahrana mengisahkan seorang dosen perempuan berprestasi, bernama Dewi Zahrana. Rana, panggilan Zahrana adalah dosen arsirektur di Universitas Mangunkarsa, Semarang, Jawa Tengah. Semua jerih payah dan prestasi Zahrana tidak sedikitpun membuat kedua orang tuanya bangga, terutama ayahnya Pak Munajat.
Ayah Zahrana, tidak membutuhkan deretan piagam penghargaan internasional dari anak semata wayangnya itu. Keinginan terbesarnya adalah melihat Zahrana bersanding di pelaminan dan ia dapat menimang cucu.
Zahrana menghadapi masalah pelik, ketika seorang lelaki setengah baya bernama H. Sukarman, M.Sc, dekan tempatnya mengajar datang untuk menyuntingnya. Pak Karman berstatus duda, tapi ia terkenal genit dan suka main perempuan.
Tak mudah bagi Zahrana menolak lamaran itu, meski dengan segala alasan keburukan yang dimiliki Pak Karman. Terlebih lagi ketika kedua orangtua Zahrana dijanjikan akan dinaikkan haji oleh Pak Karman bila pernikahan itu dilangsungkan.
Zahrana bersikap tegas. Ia tak peduli disebut perawan tua. Cacat moral Pak Karman membuatnya menolak lamaran atasannya itu. Tapi penolakan itu berbuntut panjang. Zaharana yang memutuskan keluar dari tempatnya bekerja membuat Pak Munajat sakit parah. Sampai suatu hari, Lina, teman Zahrana, mengajaknya meminta bantuan pada Kyai Amir Shadiq.
Namun, oleh Sang Kyai tersebut, Zahrana dijodohkan dengan pemuda penjual kerupuk yang shaleh bernama Rahmad. Zahrana menerima Rahmad walaupun latar belakang pendidikannya jauh lebih rendah dari Zahrana. Tetapi saat akad nikah sudah di depan mata, Rahmad meninggal secara tragis.
Produksi film ini, tak berbeda jauh dengan Ketika Cinta Bertasbih. Selain sutradara dan ide cerita, jajaran pemainnya juga tak berbeda. Nama-nama seperti Kholidi Asadil Alam dan Meyda Shafira ikut bermain dalam film ini. Sedangkan beberapa nama baru yang terlibat adalah Miller Khan, Citra Kirana, dan Amaroso Katamsi.
Tak disangka yang membuat kisah ini menyimpan penasaran adalah skenarionya yang ditulis Misbach Yusa Biran. Seperti diketahui, selain sebagai pendiri Sinematek Indonesia, almarhum Misbach Yusa Biran juga dikenal sebagai sutradara dan penulis skenario. Tentu saja kematangannya memberikan sentuhan berbeda dalam kisah ini.
Film ini tayang hari ini (15 Agustus 2012)